Selasa 11 Aug 2020 22:15 WIB

BPH Migas Gelar Rakor Terkait Kelanjutan Proyek Pipa Cisem

Dengan berlanjutnya proyek jalur Gas Cisem pertumbuhan ekonomi akan segera terlihat

 Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa memimpin rapat koordinasi dengan stakeholder terkait kelanjutan proyek pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem).
Foto: BPH Migas
Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa memimpin rapat koordinasi dengan stakeholder terkait kelanjutan proyek pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak penetapan PT Rekayasa Industri (Rekind) sebagai pemenang lelang pipa transmisi ruas Cirebon-Semarang tahun 2006 dan ground breaking pada bulan Februari tahun 2020, sudah 14 tahun pembangunan ruas pipa tersebut belum ada kemajuan yang berarti. Dalam rangka mendorong percepatan pembangunan pipa transmisi ruas Cirebon-Semarang, pada Selasa (11/8) bertempat di PO Hotel Semarang, Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa memimpin rapat koordinasi dengan stakeholder terkait.

Rapat dilakukan bersama PT Rekayasa Industri (Rekind) , Anggota Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno, Rofiq Hananto, Ridwan Hisjam, Abdul Wahid, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kementerian Perindustrian, Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Bappenas, Sekretaris Kabinet, Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), Kadin, Hipmi, Badan Usaha calon shipper, BUMN, BUMD, Pengelola Kawasan Industri Kendal,  Pengelola Kawasan Industri Terpadu Batang, dan Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB)  sebagai calon konsumen.

Baca Juga

Ifan sapaan M Fanshurullah Asa, menjelaskan dengan adanya suplai gas bumi dari PGN dengan kesepakatan pengangkutan gas bumi serta permintaan dari beberapa industri Jawa Tengah seperti di Kendal dan Batang yang sudah siap diharapkan pembangunan konstruksi pipa gas bumi ini dapat dilanjutkan. "PT Rekind sudah kami panggil sejak tahun 2017, 2018 masih siap menyatakan melanjutkan, kalau pada saat itu Rekind tidak sanggup melanjutkan akan kita minta ulang lagi," jelas Ifan, dalam siaran persnya.

Ifan menuturkan jika jaringan pipa gas bumi ini terbangun maka pertumbuhan ekonomi kawasan akan berjalan dan bisa menumbuhkan perekonomian. Di sisi lain penggunaan  gas bumi juga lebih murah.

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy  Soeparno mengungkapkan sumber gas di indonesia cukup melimpah,  oleh karena itu harus bisa dimanfaatkan dengan baik dan Komisi VII DPR RI akan mendesak terus supaya proyek nasional ini segera berjalan, apalagi sudah ada pemenang tendernya,  jika ada kendala segera komunikasikan akan dibantu.

“Jika memang ada hambatan, ada keterlambatan, ada permasalahan, kita ingin semua pemangku kepentingan untuk duduk bersama mencari solusi. Komisi VII DPRRI bisa memfasilitasi, kita cari jalan terbaik. Yang dibutuhkan keberhasilan pipa gas ruas transmisi Cirebon-Semarang (Cisem) yg ada success story untuk kita duplikasi untuk trans Jawa, Sumatra, Kalimantan dan lain-lain,” ujar Eddy Soeparno.

Eddy berharap proyek ini segera dilaksanakan, karena dengan proyek jalur Gas Cisem ini pertumbuhan ekonomi akan segera terlihat dan ia yakin industri juga segera akan tumbuh.

Dengan terlaksananya pembangunan pipa transmisi gas bumi ruas CISEM diharapkan dapat mendorong pengembangan kawasan-kawan industri baru di sepanjang jalur pipa CISEM. Dan para pelaku industri diharapkan dapat beralih dari penggunaan Bahan Bakar khususnya HSD dengan memanfaatkan gas bumi dalam pengoperasiannya, sehingga dapat memaksimalkan pemanfaatan Gas Bumi domestik.

Rapat Koordinasi ini diharapkan dapat merumuskan dan menyepakati langkah-langkah konkrit sebagai upaya mengatasi kendala dalam rangka mempercepat realisasi pembangunan pipa transmisi gas bumi ruas Cisem.

Adapun Kesimpulan Rapat Koordinasi Percepatan Pembangunan Pipa Transmisi Ruas Cirebon – Semarang adalah :

1. Mendorong PT Rekind agar segera melakukan pembangunan pipa ruas Cirebon – Semarang paling lambat dimulai pada bulan September 2020 karena  sudah  groundbreaking pada tanggal 7 Februari 2020 sebagaimana disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah.

2. Mendorong Agar PT Rekind segera menandatangani Gas Transportation Agreement (GTA) dengan PT PGN Tbk  untuk memperoleh Final Investment Decision (FID)

3. Proyek Ruas Transmisi Cirebon – Semarang merupakan proyek strategis nasional sesuai dengan Perpres 79 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Kendal - Semarang - Salatiga - Demak - Grobongan, Kawasan Purworejo - Wonosobo - Magelang - Temanggung, dan Kawasan Brebes - Tegal – Pemalang.

4. Proyek transmisi Cirebon – Semarang bersama dengan pipa transmisi ruas WNTS – Pemping dan ruas Dumai – Sei Mangke  sudah masuk dalam usulan Kementerian ESDM untuk  ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).

5. Pipa Ruas Transmisi Cirebon – Semarang akan mendukung kebutuhan energi dan bahan baku untuk pengembangan kawasan industri di wilayah Batang, Kendal, Industri Metanol, pembangkit tenaga listrik dan pemenuhan kebutuhan Kilang Balongan.

6. PT PGN Tbk siap menjadi shipper untuk Ruas Pipa Transmisi Gas Bumi Cirebon – Semarang sesuai kesiapan demand.

7.    Akan dilakukan rapat secara berkala untuk memonitor perkembangan pembangunan Ruas Pipa Transmisi Gas Bumi Cirebon – Semarang dengan melibatkan  Komisi VII DPR RI, BPH Migas, PT Rekind dan PGN Group sesuai permintaan Gubernur Jawa Tengah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement