REPUBLIKA.CO.ID, Israel masih yakin Hizbullah mengendalikan keamanan pelabuhan Beirut, Lebanon yang meledak pekan ini. Pengamat politik dari Israel, Yoni Ben Menachem yakin Hizbullah menggunakan pelabuhan itu untuk menyelundupkan dan menyimpan senjata mereka.
Media-media Israel juga mengaitkan amonium nitrat, bahan pembuat bom yang meledak di Lebanon terkait dengan Hizbullah. Hizbullah yang didirikan Garda Revolusi Iran pada 1982 itu adalah kelompok bersenjata paling berpengaruh di Lebanon. Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat lainnya memasukan organisasi itu ke dalam daftar kelompok teroris.
Milisi Hizbullah dua kali berperang melawan Israel. Organisasi itu kabarnya semakin kuat setelah terlibat dalam perang Suriah 2012 untuk membantu Presiden Bashar al-Assad. Masyarakat Syiah Lebanon mendukung penuh gerakan politik dan milisi bersenjata Hizbullah.
Kelompok tersebut dan sekutu-sekutunya membantu terbentuknya pemerintah Lebanon yang sekarang berkuasa. Kepemilikan senjata Hizbullah sudah lama menjadi bahan perdebatan di kancah internasional. Ini mengingat Hizbullah bukanlah sebuah alat militer resmi milik negara.
Hizbullah menegaskan mereka membutuhkan senjata untuk melawan serangan Israel dan ekstremis di Suriah. Berikut senjata-senjata organisasi yang memiliki lebih dari 45 ribu personel itu.
Senjata Laras Panjang
Koleksi senjata api Hizbullah luar biasa besar. Kelompok itu memiliki senjata api laras panjang, senjata laras pendek, senjata tembak jitu (sniper), senjata mesin ringan, senjata mesin berat (general machine gun), dan berbagai jenis senjata lainnya.
Kelompok itu memiliki AKS-74U, senjata api karabin buatan Uni Soviet tahun 1973 yang kini sudah cukup langka. Berdasarkan salah satu berita pada 2015 lalu Hizbullah juga memiliki senjata anti-material Barrett M82 produksi Amerika.
Para anggota Hizbullah diizinkan memilih untuk membawa M16 atau AK-47. Sebagian besar kabarnya memilih AK-47 yang mungkin karena ringan dan mudah digunakan.
Beberapa anggota lainnya terlihat menenteng M4. Hizbullah memiliki banyak senjata AK-47, M16, H&K G3, dari FN FAL dari Perang Sipil tahun 1980-an.
Anti-Tank
Hizbullah memiliki berbagai RPG (rocket-propelled grenade) untuk menghancurkan tank atau materi berat lainnya. Mereka dikabarkan memiliki RPG-7, RPG-29, dan RPG-30 yang semua buatan Uni Soviet atau Rusia. Mereka juga memiliki roket anti-tank M72 LAW Amerika Serikat.
Mereka juga dikabarkan memiliki ratusan anti-tank guided missile (ATGM). Hizbullah mempunyai banyak ATMG Rusia yakni 9K111 Fagot dan 9M113 Konkurs. Mereka juga memiliki pelontar rudal bahu atau recoilless rifle produksi AS, M40.
Pertahanan Udara
Hizbullah diperkirakan memiliki sejumlah senjata anti-pesawat yang diambil saat Perang Sipil Lebanon. Mereka dikabarkan memiliki beberapa KS-12A dan KS-19. Organisasi itu juga dikabarkan memiliki sejumlah sistem pertahanan udara portabel (MANPADS ) jenis SA-7, SA-14, SA-16, QW-1 Vanguard dan Misagh-1 yang memiliki jangkauan 4.200 hingga 5.200 meter.
Ada sejumlah senjata pertahanan udara yang belum berhasil dikonfirmasi seperti SA-18, Misagh-2 dari Iran, dan beberapa peluru kendali darat ke udara atau surface-to-air missile (SAM) seperti SA-2, SA-9, SA-17, dan SA-22 yang semuanya produksi Uni Soviet atau Rusia. Mereka juga dikabarkan memiliki SAM Iran yakni Sayyad, Shahab dan Thaqeb.
Hizbullah bahkan dikabarkan memiliki MANPADS AS, FIM-92 Stinger. Kabarnya Hizbullah mendapatkan senjata canggih itu dari Afghanistan. Tapi kini tidak diketahui apakah Hizbullah masih memiliki senjata pertahanan udara itu atau tidak. FIM-92 memiliki sistem pemandu pasif yang menggunakan emisi cahaya inframerah.
Roket dan Rudal
Hizbullah memiliki ratusan roket untuk peluncur Type 63 yang dapat meluncurkan beberapa roket sekaligus. Mereka juga dikabarkan mempunyai puluhan ribu roket yang ditembakan dari BM-21 Grad. Mereka juga dikabarkan memiliki banyak roket Iran, Zelzal-2.
Hizbullah kabarnya memiliki puluhan rudal Fateh-110 yang diproduksi Iran. Diperkirakan mereka juga memiliki beberapa rudal Scud, rudal taktis yang diproduksi Uni Soviet dan banyak diekspor ke negara dunia ketiga.
Tank
Hizbullah juga kabarnya memiliki sejumlah tank walaupun tidak banyak tapi cukup mengkhawatirkan mengingat organisasi itu aktor non-negara. Mereka memiliki T-54, T,55,T-62, T-72, dan sejumlah kendaraan infanteri BMP-1 dan BMP-2.