REPUBLIKA.CO.ID, SOLO— Sejumlah warga Solo tergabung Aliansi Forum Nasional (Fornas) Bhinneka Tunggal Ika Kota Surakarta mengecam keras tindakan kelompok intoleran perbuatan anarkis saat berusaha membubarkan paksa acara pernikahan warga di Kampung Metodranan Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah.
"Kami mengutuk keras dan mengecam atas aksi anarki yang dilakukan sekelompok intoleran yang menimbulkan korban luka-luka," kata Ketua Fornas Bhinneka Tunggal Ika Kota Surakarta, Abil Khoirudin, saat menyampaikan pernyataan sikap, di Mapolres Kota Surakarta, Selasa (11/8).
Aliansi Fornas Bhinneka Tunggal Ika yang terdiri dari Forum Lintas Agama Kota Surakarta, Vox Point Solo Raya, Rumah Bhinneka, Komunitas Kuthubaru Itu Kita, Gerakan Pemuda Marhaen (GPM), Pemuda Katholik, Jampi Sanubari, Forum Komunitas Keluarga Becak, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Majelis Pengajian Ala Khoir Tegalsari Surakarta, Forum Masyarakat Katholik Indonesia (FMKI) mendatangi Mapolresta Surakarta, dan diterima oleh Kabag Operasional Kompol I Ketut Sukarda.
Abil Khoirudin mengatakan pihaknya sangat prihatin, setelah mengetahui kejadian anarki yang dilakukan sekelompok intoleran di Semanggi Pasar Kliwon. Karena, Solo yang dikenal aman, damai, dan nyaman, tiba-tiba ada kejadian yang tidak menyenangkan semuanya.
Karena itu, pihaknya bertemu sepakat untuk menyampaikan pernyataan sikap mendukung kepolisian.
Pihaknya melakukan dukungan ini, bukan hanya sekali, tetapi sebelumnya saat ada kejadian bom gereja di Solo, juga aksi mendukung kepolisian untuk melawan terorisme. "Kami kini mendukung kepolisian untuk melawan anarki dan intoleransi yang terjadi di Pasar Kliwon Solo, beberapa waktu lalu," kata Abil.
Pihaknya langkah ke depan minimal memberikan informasi kepada kepolisian, jika melihat tindakan anarki dari kelompok intoleran. "Kami mendukung dan menuntut aparat kepolisian untuk mengusut tuntas oknum pelaku anarki dan intoleran," katanya lagi.
Pihaknya juga mengharapkan kepada semua pihak untuk tetap menjaga kondusifitas Kota Solo.
Aliansi Fornas Bhinneka Tunggal Ika setelah membacakan pernyataan sikap, kemudian menyerahkannya kepada Kabag Operasional Polresta Surakarta Kompol I Ketut Sukarda.
Menurut Kabag Operasional Polresta Surakarta Kompol I Ketut Sukarda, pihaknya mengapresiasi adanya dukungan besar dari masyarakat seperti Fornas Bhinneka Tunggal Ika Kota Surakarta ini.
"Kepolisian sudah berupaya maksimal untuk melindungi masyarakat dengan membantu korban membawa ke rumah sakit. Kami juga berhasil menangkap pelakunya," kata Sukarda.
Pihaknya berharap tidak ada masyarakat yang main hakim sendiri. Mari dihormati bersama Indonesia adalah negara hukum. Paling tidak membantu kepolisian memberikan informasi sekecil apa pun sangat berguna untuk masyarakat.