REPUBLIKA.CO.ID,PENAJAM -- Tingkat kunjungan balita ke Posyandu (pos pelayanan terpadu) atau pusat kegiatan masyarakat menyangkut pelayanan kesehatan di Kalimantan Timur, tergolong masih rendah, kata Ketua Penggerak PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) Kaltim Norbaiti Isran Noor.
"Berdasarkan data yang ada saat ini menyebutkan angka kunjungan balita di Posyandu di Kalimantan Timur masih cukup rendah," jelas Norbaiti Isran Noor, Selasa (11/8).
Pernyataan tersebut sampaikannya pada saat pertemuan melalui konferensi video lintas sektoral untuk mendukung peningkatan cakupan kunjungan Balita ke Posyandu. Kota Samarinda menurut Norbaiti Isran Noor, merupakan wilayah dengan tingkat terendah kunjungan balita Ke Posyandu di Kalimantan Timur.
Wilayah terbaik dengan angka tertinggi untuk kunjungan balita ke Posyandu di Kalimantan Timur, lanjut ia, adalah Kota Balikpapan. "Posyandu tempat yang paling strategis untuk deteksi dini pertumbuhan serta perkembangan anak, dan masalah gizi di Kalimantan Timur juga masih rendah," kata Norbaiti Isran Noor.
"Artinya kalau bayi tidak dibawa ke Posyandu, tentunya banyak balita yang tidak diketahui pertumbuhan dan perkembangannya," tambahnya.
Norbaiti Isran Noor mengharapkan ada kegiatan-kegiatan pembinaan terintegrasi langsung kepada masyarakat di daerah, sehingga dapat mendongkrak capaian angka kunjungan balita ke Posyandu. "Kami juga menyambut baik pertemuan melalui konferensi video yang dapat menjadi solusi di masing-masing daerah," ujarnya.
Konferensi video tersebut diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kalimantan Timur bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Kaltim. Ketua Penggerak PKK Kabupaten Penajam Paser Utara Risna Rais Abdul Gafur Mas'ud ikut menghadiri pertemuan melalui konferensi video itu.