Rabu 12 Aug 2020 01:00 WIB

258 Ha Tanaman kHntang di Karo Hancur Akibat erupsi Sinabung

Debu vulkanik yang menutupi tanaman komoditi tersebut sehingga menjadi layu.

Petani membersihkan tanaman brokoli dan cabai rawit yang tertutup debu vulkanik pascaerupsi Gunung Sinabung di Desa Naman, Kecamatan Naman Teran, Karo, Sumatera Utara, Selasa (11/8/2020).
Foto: ANTARA /Sastrawan Ginting
Petani membersihkan tanaman brokoli dan cabai rawit yang tertutup debu vulkanik pascaerupsi Gunung Sinabung di Desa Naman, Kecamatan Naman Teran, Karo, Sumatera Utara, Selasa (11/8/2020).

REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN -- Seluas 258 hektare lahan tanaman kentang di tiga kecamatan Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, hancur akibat pengaruh erupsi Gunung Sinabung.

"Ketiga kecamatan itu, yakni Kecamatan Naman Teran, Kecamatan Brastagi, Kecamatan Dolat Rakyat, dan Kecamatan Merdeka yang terpapar debu erupsi Gunung Sinabung," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo Natanail Perangin-angin, yang dihubungi dari Medan, Selasa (11/8).

Ia menyebutkan tanaman kentang yang gagal panen di Kecamatan Naman Teran seluas 191 hektare, Kecamatan Berastagi seluas 19 hektare, Kecamatan Dolat Rakyat seluas 3 hektare, dan Kecamatan Merdeka seluas 45 hektare.

Kerusakan kentang di Kabupaten Karo itu, akibat debu vulkanik yang menutupi tanaman komoditi tersebut sehingga menjadi layu dan tidak berkembang seperti yang diharapkan.

"Jadi, seluruh petani kentang di tiga kecamatan tersebut mengalami kerugian yang cukup besar akibat erupsi Sinabung tersebut," katanya.

Natail menjelaskan, kerusakan areal lahan pertanian di Kecamatan Naman Teran, yakni tanaman kentang seluas 191 hektare, kubis seluas 141 hektare, kol bunga seluas 111 hektare, dan petai seluas 137 hektare.

"Kemudian tanaman komoditi cabe besar seluas 192 hektare, tomat seluas 99 hektare, buncis seluas 25 hektare, dan cabe rawit seluas 9 hektare," katanya.

Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Senin (10/8) sekitar pukul 10.16 WIB kembali erupsi menyemburkan abu vulkanik.

Erupsi tersebut mencapai ketinggian kolom abu kurang lebih 5.000 meter di atas puncak (7.460 meter di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan tenggara.

Saat ini Gunung Sinabung berada pada status Level III (Siaga) dengan rekomendasi warga maupun petani agar tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius 3 km dari Puncak Gunung Sinabung, kemudian radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.

Sebelumnya, Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Sabtu (8/8) dini hari pukul 01.58 WIB kembali erupsi dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 2.000 meter di atas puncak (lebih kurang lebih 4.460 meter di atas permukaan laut).

Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga coklat dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah timur.Erupsi ini terekam seismogram dengan amplitudo maksimum 120 mm dan durasi lebih kurang 1 jam 44 detik.

Tiga kecamatan di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, terkena dampak erupsi Gunung Sinabung yang menyemburkan abu vulkanik setinggi 2.000 meter. Wilayah yang terdampak abu vulkanik Gunung Sinabung yakni Kecamatan Naman Teran, Kecamatan Berastagi, Kecamatan Dolat Rakyat, dan Kecamatan Merdeka.

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement