Rabu 12 Aug 2020 07:59 WIB

Joe Biden Tunjuk Kamala Harris Sebagai Calon Wakil Presiden

Kamala Harris adalah senator perempuan kulit hitam sekaligus politikus berpengalaman

Rep: Dwina Agustin/Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Kamala Harris adalah senator perempuan kulit hitam sekaligus politikus berpengalaman. Ilustrasi.
Foto: EPA
Kamala Harris adalah senator perempuan kulit hitam sekaligus politikus berpengalaman. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID,

WASHINGTON -- Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Joe Biden memilih senator Kamala Harris sebagai pasangannya dalam pemilihan presiden November mendatang. Harris pun menjadi perempuan kulit hitam pertama yang maju dalam pemilihan presiden AS.

Baca Juga

Saat gelombang unjuk rasa ketidakadilan rasial terjadi di seluruh AS selama beberapa bulan terakhir. Tekanan pada Biden untuk memilih perempuan kulit hitam sebagai wakilnya semakin kuat. Harris juga menjadi warga Asia-Amerika pertama yang maju dalam pemilihan presiden.

"Saya merasa terhormat untuk mengumumkan saya memilih @KamalaHarris, pejuang berani untuk orang kecil dan salah satu pengabdi masyarakat terbaik, sebagai pasangan saya," cicit Biden di Twitter, Rabu (12/8).

Tim kampanye Biden mengatakan mantan wakil presiden Barack Obama itu akan tampil bersama Harris di kampanye di Wilmington, Delaware. Harris adalah seorang senator dari Kalifornia yang sempat mencalonkan diri untuk maju ke Gedung Putih. Dia adalah seorang politikus sangat berpengalaman yang sudah teruji untuk kerasnya kampanye presiden 2020 saat mereka menuju tahap terakhir pemilihan 3 November.

"@Joe Biden dapat menyatukan rakyat Amerika karena dia habiskan seluruh hidupnya berjuang untuk kami, saya merasa terhormat bergabung bersamanya sebagai calon wakil presiden dari partai kami," tulis Harris di Twitter.

Harris merupakan perempuan kulit hitam kedua yang terpilih sebagai senator pada 2016 lalu. Ia akan menjaring suara masyarakat Afrika-Amerika, salah satu basis massa terbesar Partai Demokrat.

Salah satu faktor kekalahan Hillary Clinton dari Donald Trump empat tahun yang lalu karena angka partisipasi pemilih masyarakat kulit hitam turun drastis hingga titik terendahnya. Biden memenangi perebutan kursi calon presiden dari Partai Demokrat karena suara masyarakat Afrika-Amerika di South Carolina pada Februari.

Kini ia juga butuh dukungan masyarakat Afrika-Amerika untuk melawan Trump. Negara bagian seperti Michigan, Pennsylvania, dan Wisconsin akan menjadi medan perebutan suara.

Biden dan Harris ini penting di negara bagian medan pertempuran seperti Michigan, Pennsylvania, dan Wisconsin yang menjadi wilayah Trump menang tipis pada tahun 2016. Pasangan ini pun bisa berbahaya menarik suara di negara bagian selatan yang condong ke Republik seperti Georgia dan Florida yang menurut jajak pendapat telah lebih kompetitif tahun ini.

Beberapa menit setelah pengumuman pasangan tersebut, penasihat senior kampanye Trump, Katrina Pierson, mengeluarkan pernyataan yang mengejeknya mereka. Dia menyatakan melihat Harris menunjukan keinginan hidup politik Biden.

"Dia adalah bukti bahwa Joe Biden adalah cangkang kosong yang diisi dengan agenda ekstrem dari radikal kiri,” kata Pierson.

Biden secara terbuka berkomitmen untuk memilih seorang perempuan sebagai pendampingnya dalam pemilihan presiden dalam debat Maret setelah mendiskusikan masalah tersebut dengan istrinya Jill. Setelah protes yang meletus atas pembunuhan George Floyd yang merupakan seorang pria kulit hitam pada 25 Mei, pencarian Biden difokuskan terutama pada kandidat kulit berwarna.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement