Rabu 12 Aug 2020 08:44 WIB

Ketidakpastian Stimulus AS Sebabkan Wall Street Melemah

Negosiator Gedung Butih belum melakukan pembicaraan terkait UU bantuan corona.

A Wall Street sign is pictured outside the New York Stock Exchange in New York, October 28, 2013.
Foto: Reuters/Carlo Alllegri
A Wall Street sign is pictured outside the New York Stock Exchange in New York, October 28, 2013.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Wall Street jatuh pada akhir perdagangan Selasa (11/8), dengan indeks S&P 500 dan Dow menghentikan kenaikan tujuh hari berturut-turut. Pelemahan ini terjadi karena meningkatnya ketidakpastian tentang memecahkan kebuntuan atas kesepakatan stimulus fiskal di Washington.

Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 104,53 poin atau 0,38 persen, menjadi ditutup pada 27.686,91 poin. Indeks S&P 500 merosot 26,78 poin atau 0,80 persen, menjadi berakhir di 3.333,69 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup terkoreksi 185,53 poin atau 1,69 persen menjadi 10.782,82 poin.

Baca Juga

Penurunan hari ini menyusul komentar pemimpin Senat AS dari Partai Republik Mitch McConnell yang mengatakan kepada Fox News bahwa negosiator Gedung Putih belum berbicara pada Selasa (11/8) dengan para pemimpin Demokrat di Kongres AS tentang undang-undang bantuan virus corona setelah pembicaraan macet pekan lalu. 

Investor berharap Partai Republik dan Demokrat akan menyelesaikan perbedaan mereka dan menyetujui program bantuan berikutnya untuk mendukung sekitar 30 juta orang Amerika yang menganggur, ketika pertempuran dengan wabah virus masih jauh dari selesai dengan kasus-kasus AS yang melebihi lima juta minggu lalu.

"Kami duduk di sini dekat dengan tertinggi sepanjang masa di S&P 500, jadi setiap judul negatif potensial seperti itu dapat menyebabkan pelemahan," kata Michael O'Rourke, kepala strategi pasar di JonesTrading di Stamford, Connecticut.

Nasdaq jatuh lebih dari satu persen, memperpanjang kerugian baru-baru ini. Nasdaq mencatat penurunan persentase harian terbesar sejak 23 Juli karena investor terus melepaskan saham-saham teknologi kelas berat pasar ternama.

Saham Apple dan Microsoft masing-masing merosot 2,97 persen dan 2,34 persen, memimpin penurunan di Dow. Saham raksasa teknologi AS lainnya seperti Facebook, Amazon, Netflix dan Alphabet induk perusahaan Google juga ditutup lebih rendah.

Dalam perdagangan sore hari, S&P 500 mencapai tertinggi sesi 3.381,01, menempatkannya hanya 0,15 persen lebih rendah dari rekor penutupan tertinggi 3.386,15 poin dan 0,37 persen dari puncak intraday sepanjang waktu 3.393,52 poin. Keduanya tercatat pada 19 Februari.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement