Rabu 12 Aug 2020 10:05 WIB

Siapa Raja Heraklius yang Kemenangannya Diabadikan Alquran?

Raja Romawi Heraklius pernah kontak secara tertulis dengan Rasulullah SAW.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Raja Romawi Heraklius pernah kontak secara tertulis dengan Rasulullah SAW. Salah satu jejak peninggalan peradaban Romawi.
Foto: Wikimedia
Raja Romawi Heraklius pernah kontak secara tertulis dengan Rasulullah SAW. Salah satu jejak peninggalan peradaban Romawi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Heraklius kaisar Romawi yang kemenangannya atas Persia diisyaratkan Allah SWT dalam Alquran. Isyarat kemenangan Heraklius sebagai pemimpin tertinggi imperium Romawi ini diabadikan Alquran surat Ar-Rum ayat 1-4:  

الم غُلِبَتِ الرُّومُ فِي أَدْنَى الْأَرْضِ وَهُمْ مِنْ بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُونَ فِي بِضْعِ سِنِينَ ۗ لِلَّهِ الْأَمْرُ مِنْ قَبْلُ وَمِنْ بَعْدُ ۚ وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ  الْمُؤْمِنُونَ

Baca Juga

 

"Alif Lam Mim. Telah dikalahkan bangsa Romawi di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang dalam beberapa tahun lagi. Bagi Allah urusan sebelum dan sesudah mereka menang. Dan di hari kemenangan bangsa Romawi itu bergembiralah orang-orang yang beriman." (QS Ar-Rum: 1-4).

 

Kemenangan Romawi menunjukan Allah  berkehendak atas segala sesuatu termasuk memenangkan bangsa Romawi yang bukan menyembah-Nya. Hal itu ditegaskan Allah dalam surah Ar-Rum ayat 5: 

 

بِنَصْرِ اللَّهِ ۚ يَنْصُرُ مَنْ يَشَاءُ ۖ وَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ 

 

"Karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Dialah Maha Perkasa lagi Penyayang."

 

Kemenangan Romawi atas Persia merupakan janji Allah SAW yang disampaikan kepada umat Nabi Muhammad. Janji Allah akan memenangkan bangsa Romawi atas bangsa Persia ditegaskan Allah SWT dalam surah Ar-Rum ayat 6: 

 

وَعْدَ اللَّهِ ۖ لَا يُخْلِفُ اللَّهُ وَعْدَهُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ  

 

"Itulah janji Allah.  Allah tidak akan menyalahi janji-Nya tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."

 

Wisnu Tanggap Prabowo dalam bukunya "Benarkah Kaisar Heraklius Masuk Islam?" mengatakan bahwa Heraklius merupakan seorang Kaisar Romawi Timur yang bersinggungan langsung dengan sejarah Islam di masa-masa awal.  "Heraklius seorang kaisar sekaligus jenderal perang yang Allah SWT isyaratkan dalam Alquran di awal-awal surat Ar-Rum," katanya.

 

Rasulullah SAW pernah menulis surat melalui seorang juru tulis untuk mengajak Heraklius memeluk Islam yang akan menyempurnakan, mengoreksi dan memurnikan agama Nasrani turun langsung dari agama tauhid yang dibawa Ibrahim. 

 

Heraklius adalah tokoh yang menjadi bagian dari firman Allah dalam Alquran surat Ar-Rum dan tercantum dalam kitab Shahih Bukhari, berbagai kitab sirah, dan disebut dalam karya karya ulama tarikh lainnya. 

 

"Kaisar heraklius begitu dielukan sebagai penyelamat peradaban Barat, sebagai kaisar Romawi Timur terbaik, dalam pemerintahan maupun medan peperangan, sebagai kaisar yang berupaya mendamaikan perseteruan antara gereja Barat dan Timur," katanya.  

 

Bagi kalangan Nasrani, kata Wisnu, Heraklius merupakan sosok yang mengayomi dan cinta akan perdamaian. Lebih dari itu, kata dia, Heraklius adalah pencetus perang salib pertama sekaligus pencetak sukses bagi pasukan perang salib pertama dalam mencapai tujuannya.  

 

Dalam khazanah sejarah Islam, Heraklius memiliki sisi simpatik, dalam perspektif Islam, tatkala dia mengakui dengan lisannya akan kebenaran agama yang dibawa Rasulullah SAW, serta meyakini kemenangan para pengikutnya dalam menguasai bumi Syam. "Tidak hanya itu Heraklius berikrar andaikata dia mampu (dan mau), dia akan bersimpuh di hadapan Rasulullah dan membasuh kakinya," katanya.

 

Namun, kemudian muncul ironi tatkala Heraklius malah memerangi pasukan 'salafush shalih' tatkala mereka melakukan ekspedisi ke Syam. Heraklius tidak memeluk Islam hingga akhir hayatnya. Padahal, Heraklius mengetahui isi Alkitab dan membenarkannya dengan ucapan. "Namun karena amalan yang menyelisihi pengetahuannya, maka belumlah iya dikatakan Islam dan beriman," katanya.  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement