REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Meksiko bersiap melakukan uji klinis tahap akhir untuk vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh perusahaan Amerika Serikat (AS) dan China. Pada Selasa (11/8), Kementerian Luar Negeri menyatakan kemungkinan salah satu dari negara tersebut akan melakukan produksi di Meksiko.
Menteri Luar Negeri Marcelo Ebrard mengatakan Meksiko telah menandatangani nota kesepahaman dengan Johnson & Johnson asal AS, bersama dengan perusahaan China, CanSino Biologics Inc dan Walvax Biotechnology Co Ltd. Uji coba untuk vaksin tersebut akan dimulai antara September dan Januari, bergantung pada persetujuan dari badan obat dan makanan Meksiko.
Ebrard mengatakan tujuan dari kerja sama ini adalah upaya pemerintah untuk mengamankan akses ke obat-obatan bagi warga Meksiko. Hal ini menyoroti kecemasan yang meningkat dan diplomasi vaksin saat negara-negara berkembang saling berlomba untuk mendapatkan akses ke perawatan dan vaksin.
"Inilah yang membuat Presiden (Andres Manuel) Lopez Obrador khawatir, bahwa kami bisa melakukannya tepat waktu," kata Ebrard.
Kementerian Luar Negeri mengatakan CanSino dan Walvax tertarik untuk memproduksi vaksin akhirnya di Meksiko untuk dikirim ke pasar Amerika Latin. Meksiko telah melobi di forum dunia, termasuk di kelompok negara G20 dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, untuk mengamankan akses yang adil untuk vaksin akhirnya.
Beberapa pasar negara berkembang lainnya di Asia dan Timur Tengah telah mengikuti strategi serupa yang diterapkan oleh Meksiko. Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan lebih dari 150 vaksin sedang dikembangkan dan diuji di seluruh dunia untuk menghentikan pandemi Covid-19, dengan 25 dalam uji klinis pada manusia.
Rusia akan menjadi negara pertama yang menyetujui vaksin Covid-19 yang bernama 'Sputnik-V' untuk pasar asing. Kepala penanggulangan virus corona Meksiko, Wakil Menteri Kesehatan Hugo Lopez-Gatell, mengatakan ia terkejut dengan kabar dari Rusia. Ia mengatakan pemerintah Meksiko akan menunggu hingga mendapatkan informasi yang cukup sebelum mengambil keputusan mengenai vaksin tersebut.