Rabu 12 Aug 2020 15:57 WIB

Menengok Kedekatan Kamala Harris dengan Israel

Harris dinilai mencerminkan pemikiran tradisional Demokrat terhadap Israel.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Senator California Kamala Harris.
Foto: EPA
Senator California Kamala Harris.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kandidat presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah memilih Senator Kalifornia, Kamala Harris sebagai wakilnya dalam pemilihan presiden. Dipilihnya Harris mendapat respons dari media-media Israel yang menganalisa dukungan sang senator buat Israel.

Seperti dilansir Times of Israel, Rabu (12/8), dalam hal kebijakan AS tentang Israel, posisi Harris kurang lebih mencerminkan pemikiran Demokrat arus utama selama 10 tahun terakhir. Harris mendukung solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina. Dia juga percaya pada hubungan AS-Israel yang kuat, termasuk kelanjutan bantuan militer Amerika untuk Israel.

Baca Juga

Pada November 2017, Harris mengunjungi Israel dan bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Pada April 2019, Direktur Komunikasi Kampanye Harris, Lily Adams mengatakan, dukungan untuk Israel adalah hal yang sangat penting.

Adams menambahkan bahwa Harris memiliki keyakinan Israel juga memiliki hak untuk hidup dan mempertahankan diri dari serangan, termasuk serangan roket dari Gaza. Harris menjalin hubungan dekat dengan American Israel Public Affairs Committee (AIPAC). Dia sangat terbuka tentang pertemuan dirinya dengan pejabat AIPAC pada Maret 2019.

Keputusan Biden untuk menggandeng Harris dalam pemilihan presiden pada November mendatang, mendapatkan pujian dari kelompok advokasi Demokratik Yahudi.

Kepala Dewan Demokratik Yahudi Amerika dan mantan asisten Harris, Hailie Soifer mengatakan, Harris memprioritaskan masalah yang sama dengan para pemilih Yahudi. Soifer meyakini, Harris akan mempertahankan nilai-nilai Yahudi Amerika di Gedung Putih.

"Dia sangat selaras dengan nilai-nilai Yahudi Amerika, termasuk dukungannya terhadap hubungan AS-Israel, komitmennya untuk memastikan akses ke perawatan kesehatan dan pendidikan yang terjangkau, intoleransi terhadap kebencian dan kefanatikan, dan upayanya yang teguh untuk melindungi komunitas paling rentan di negara kita," ujar Soifer, dilansir Times of Israel.

Harris memiliki hubungan yang erat dengan komunitas Yahudi. Suami Harris, Douglas Ehmhoff adalah seorang Yahudi. Jika Biden dan Harris terpilih, Ehmhoff akan menjadi suami Yahudi pertama yang mendampingi orang nomor dua di AS.

Setelah Biden menunjuk Harris sebagai wakilnya, Komite Yahudi Partai Republik mulai menyerang Harris. Komite tersebut menggambarkan Harris sebagai seorang radikal kiri dan akan menentang Undang-Undang Anti-Boikot Israel serta mengembalikan AS dalam kesepakatan nuklir Iran.

"Joe Biden telah menutup langkah Partai Demokrat ke ekstrem kiri dengan pilihan Kamala Harris sebagai cawapresnya," kata Direktur Eksekutif Komite Yahudi Republik, Matt Brooks dalam sebuah pernyataan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement