REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Singapura mengkonfirmasi 42 kasus baru virus corona pada Rabu (12/8), sehingga menambah total kasus menjadi 55.395. Kementerian Kesehatan Singapura menyatakan, 11 kasus baru di antaranya diidentifikasi merupakan kasus impor.
Sebelumnya, pada Selasa (11/8) Singapura mengkonfirmasi 61 kasus baru virus corona. Dua balita termasuk di antara kasus baru tersebut. Balita pertama berjenis kelamin perempuan dan berusia satu tahun. Dia mengalami gejala awal pada Sabtu (8/8) lalu, dan merupakan salah satu dari dua pasien yang tinggal dalam satu lingkungan. Balita tersebut dan anggota keluarganya telah melakukan tes virus corona ketika mereka melakukan karantina.
Sementara itu, balita lainnya berjenis kelamin perempuan dan berusia tiga tahun. Balita itu memegang izin tinggal jangka panjang dan merupakan warga negara India. Dia tidak menunjukkan gejala saat diuji. Balita itu dan kedua orang tuanya telah diminta untuk melakukan karantina mandiri selama 14 hari ketika tiba di Singapura.
Kementerian Kesehatan Singapura merilis tempat-tempat yang dikunjungi oleh pasien virus corona, dan telah ditandai sebagai zona merah. Sejumlah tempat tersebut adalah Bukit Timah Market and Food Centre, 111 Somerset, dan gerai FairPrice di Bukit Panjang Plaza.
Dilansir The Straits Times, Kementerian Kesehatan mengumumkan, orang yang terinfeksi virus korona telah mengunjungi tempat-tempat tersebut selama 30 menit. Kementerian meminta seluruh warga yang mengunjungi tempat itu untuk memantau kesehatan mereka selama dua minggu ke depan.
Singapura mencatat jumlah penambahan kasus virus korona terbesar dari klaster asrama migran. Kementerian Kesehatan mengatakan, 37 klaster di asrama tersebut telah ditutup. Asrama kini hanya menampung individu yang telah dinyatakan pulih maupun memiliki hasil tes negatif virus corona. Sementara, sekitar 22.500 pekerja migran masih menjalani karantina. Mereka akan melakukan tes virus corona ketika karantina berakhir.
Singapura memiliki 27 kematian akibat komplikasi virus corona, sementara 15 orang lainnya yang dinyatakan positif corona meninggal dunia karena sebab lain. Secara global, pandemi virus corona telah menginfeksi lebih dari 20,4 juta orang dengan 744.000 kematian.