REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Satu tahun setengah sudah ibu-ibu anggota Kelompok Wanita Tangguh
(KWT) Mutiara Sinar Mandiri menggalakan program ayo menanam. Program ini dilakukan dengan memanfaatkan area pekarangan rumah serta lahan di tepi jalan anggota KWT dengan aneka tanaman
buah dan sayur.
Lilis Sundari (38) Ketua KWT Mutiara Sinar Mandiri mengatakan, “Awalnya tidak mudah mengajak ibu-ibu untuk menanam di pekarangan rumah, Alhamdulillah setelah mengajak serta memberi contoh, saat ini dari total enam RT yang ada di Dusun Cibeunying Desa Dawuan Kidul, sudah 2 RT yang telah menjalankan program ayo menanam.
Setelah berjalan selama satu tahun setengah, kini anggota KWT telah berjumlah 20 orang. Saat Relawan Rumah Zakat menawarkan kerja sama untuk mengembangkan program ketahanan pangan melalui gerakan ayo menanam ini, Lilis menyambut dengan antusias. Ia pun menyampaikan kebutuhan benih sayur dan buah yang dibutuhkan.
Berdasarkan kebutuhan tersebut, Relawan Rumah Zakat pun memberikan bantuan aneka benih sayur
dan buah. Selain itu diberikan juga pupuk cair untuk merangsang pertumbuhan sayur dan buah. Dengan rata-rata per anggota memiliki area 10 meter persegi untuk ditanami, ada sekitar 200 meter persegi area ketahanan pangan yang terkelola.
Mewakili anggota KWT, Lilis juga menyampaikan terima kasih kepada Rumah Zakat yang telah peduli serta mendukung program ayo menanam. Ia berharap dengan bantuan ini, anggota KWT semakin bersemangat dalam menanam buah dan sayur sehingga pemenuhan kebutuhan akan buah dan sayur
bagi keluarga akan dapat terpenuhi.
Sementara itu tim penggerak Rumah Zakat Desa Berdaya Caracas bersama ketua KWT Motekar Diri (Mojang Tatanen Kareo Mandiri) Edah, melakukan pertemuan di kebun percontohan. Pertemuan kali ini membahas hasil dari kebun percontohan dan mengecek keaktifan anggota KWT.
"Alhamdulillah terong masih terus panen setiap 2-3 hari sekali, dan untuk caisim sudah panen secara
bertahap. Untuk penjualannya dengan dititipkan di warung terdekat. Untuk Caisim dijual juga ke tukang mi ayam, biasanya beli sekitar lima kilogram," lanjut Edah.
Di akhir pertemuan juga diputuskan bahwasannya akan ada perkumpulan anggota KWT untuk mengecek hasil sayuran yang ditanam di pekarangan rumah masing-masing anggota.