REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS - Sejumlah SMK di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai menggelar simulasi proses belajar mengajar dengan tatap muka, terutama untuk kegiatan praktikum yang tidak bisa digelar secara dalam jaringan atau daring.
"Kami belum mendapatkan laporan secara menyeluruh. Akan tetapi di Kudus untuk sementara baru SMK Wisuda Karya, SMK Raden Umar Said Kudus, serta SMK Maarif Kudus," kata Pengawas SMK pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Yuli Rifiani, Rabu (12/8)
Ia mengungkapkan simulasi tersebut dalam rangka memperkenalkan siswa terhadap kondisi terkini dan menjadi uji coba bagi sekolah apakah mampu menerapkan protokol kesehatan secara ketat, terutama menjaga jarak fisik antarsiswa saat melakukan praktikum atau tidak.
Simulasi proses belajar mengajar tersebut, kata dia, nantinya akan dievaluasi, terutama hal-hal yang perlu diperbaiki, sehingga nantinya bisa menjadi pedoman bagi sekolah lain yang hendak menerapkan praktikum secara tatap muka.
Sebelum menerapkan simulasi, ujarnya, pihak sekolah juga diminta persetujuan orang tua dari masing-masing wali murid terkait kehadiran anaknya di sekolah.
"Jangan sampai, ketika ada hal-hal yang tidak diinginkan, ada pihak-pihak yang tidak menerima kondisi tersebut, sedangkan selama ini banyak pihak yang menginginkan anaknya masuk sekolah," ujarnya.
Menurut dia masing-masing sekolah memiliki situasi dan kondisi yang berbeda-beda, mulai dari sarana dan prasarana pendukungnya hingga kesiapan siswanya dalam menerapkan protokol kesehatan.