REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia, Liga 1 2020, rencananya akan kembali digelar pada Oktober mendatang. Tapi ada tiga klub, yakni Persebaya Surabaya, Barito Putera, dan Persita Tangerang yang hingga kini belum mengajukan lokasi home base.
Kendati demikian, PT Liga Indonesia Baru (LIB) tidak buru-buru menyimpulkan bahwa ketiga klub itu tidak berkenan untuk melanjutkan musim yang sempat dihentikan akibat pandemi virus corona (Covid-19) sejak Maret lalu.
Adapun klub-klub itu terancam hukuman jika pada akhirnya memutuskan tak lanjut atau menyatakan undur diri. Hukuman yang menanti klub penolak terdiri dari membayar kompensasi kerugian (ke PSSI, LIB, dan TV), diskualifikasi dua tahun plus hukuman Komdis PSSI, denda, dan mengembalikan subsidi. Ancaman hukuman itu didasari Pasal 7 ayat 1 dalam Regulasi Liga 1 2020.
Direktur utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita mengatakan, pihaknya masih menunggu pengajuan home base dari ketiga klub tersebut. Selain itu, Akhmad menegaskan bukan ancaman sanksi yang menjadi titik berat agar semua klub peserta mau melanjutkan kompetisi. Dia berharap, klub peserta mempunyai visi yang sama dengan LIB dan PSSI, yang ingin memberikan hiburan kepada masyarakat.
"Memang ada di regulasi seperti itu, tapi kan sekarang kondisi extra ordinary competition. Poin utama nya bukan soal sanksi, tapi agar kita semua punya semangat untuk menghidupkan lagi sepak bola agar menjadi penyemangat masyarakat dalam keadaan seperti sekarang. Tentunya dengan protokol kesehatan yang sangat ketat agar tidak terjadi yang tidak diinginkan," kata Akhmad kepada Republika.co.id, Rabu (12/8).
Akhmad mengklaim perbincangan LIB dengan klub-klub terkait masih on progress dan diharapkan pekan ini semua klub peserta Liga 1 sudah mengajukan home base masing-masing. Selain itu, kata Akhmad, demi keamanan semua pihak terkait, LIB dan PSSI akan merancang paduan protokol kesehatan yang ketat.
Bahkan, lanjut Akhmad, LIB berjanji akan menanggung biaya swab test klub peserta Liga 1. Setiap klub wajib menjalani swab test 14 hari sekali. Totalnya, akan ada 11 kali swab test per klub yang akan ditanggung LIB sepanjang kompetisi. "Paduan protokol kesehatan sedang disiapkan yang lebih detail terutama soal teknis di lapangan dengan berbagai standar dan prosedur," kata dia.
Selain itu, kata Akhmad, LIB juga akan memberikan pembekalan kepada tenaga medis klub terkait protokol kesehatan yang sudah dirumuskan Tim Medis PSSI. Rencananya workshop medis akan digelar LIB satu bulan sebelum kompetisi digulirkan. "Paduan protokol kesehatannya akan dirilis saat medical workshop dengan semua tim medis (Liga 1 dan 2) di awal September," jelasnya.