REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama RSUP Persahabatan Rita Rogayah membenarkan kalau saat ini RS Persahabatan memang penuh dengan pasien Covid-19. Namun, pihaknya masih menerima pasien yang terkena Covid-19 untuk menjalani rawat inap.
"Ya memang penuh tapi nanti berkurang lagi, terus ada lagi yang masuk pasien yang terkena Covid-19. Sehingga masih bisa menerima pasien Covid-19. Ya begitu saja," katanya saat dihubungi Republika, Rabu (12/8).
Ketika ditanya berapa kapasitas kamar perawatan rawat inap yang kosong untuk saat ini, dia tidak menjawabnya karena sedang rapat. "Bentar ya mbak, saya lagi meeting," kata dia.
Sebelumnya diketahui, Ketua Satgas Covid-19 IDI Profesor Zubairi Djoerban mengatakan, saat ini rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 di DKI Jakarta penuh dengan pasien yang terpapar Covid-19. Jika kondisi kekurangan tempat tidur tidak dicegah secara dini, bisa dipastikan bulan depan RS akan mengalami kelebihan kapasitas.
"Saat ini, RS rujukan Covid-19 itu penuh. Artinya orang yang terkena Covid-19 dan harus dirawat susah nyari tempat tidur. Nantinya, jika hal ini tidak dicegah seperti penambahan RS rujukan di Jakarta, pasien akan bingung untuk berobat kemana dan tenaga kesehatan akan lebih banyak yang terkena Covid-19 akibat beban berlebih pasien yang semakin hari semakin banyak,” katanya saat dihubungi Republika, Rabu (12/8).
Dia mengatakan, jumlah RS rujukan di DKI Jakarta hanya ada 59 RS, Jawa Tengah 58 RS, Jawa Timur 127 RS dan Jawa Barat 153 RS. Menurutnya, harus ada penambahan RS rujukan khususnya di daerah yang tidak menggelar tes Covid-19 secara merata.