Rabu 12 Aug 2020 20:08 WIB

Bagaimana Kemenperin Jaga Pertumbuhan Positif Industri Mamin?

Industri makanan dan minuman mencatatkan pertumbuhan sebesar 0,22 persen.

Rep: Andi Hana (swa.co.id)/ Red: Andi Hana (swa.co.id)
.
.

Industri makanan dan minuman mencatatkan pertumbuhan positif pada kuartal II, yakni tumbuh sebesar 0,22%. “Pertumbuhan positif sektor industri mamin ini merupakan momentum yang harus terus dijaga dan ditingkatkan, sehingga dapat konsisten memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional,” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Abdul Rochim di Jakarta, Selasa (11/8/2020).

Rochim menjelaskan, beberapa komoditas unggulan yang memacu kinerja industri mamin tersebut, antara lain produk olahan ikan, mi, dan kopi. Sektor industri pun turut meningkat karena peningkatan nilai ekspor minyak kelapa sawit mentah (CPO) dan minyak ini kelapa sawit (PKO).

Kemenperin fokus mendorong ketersediaan bahan baku agar bisa mencukupi kebutuhan produktivitas manufakturnya. Dalam hal ini, Kemenperin aktif berkoordinasi dengan para stakeholder terkait baik di tingkat kementerian maupun pelaku industri agar bisa berjalan lancar.

“Kami telah bertemu dengan salah satu deputi di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk menjajaki kemungkinan penyelenggaraan suatu event pada libur panjang nanti di akhir tahun untuk mendorong konsumsi masyarakat sekaligus untuk meningkatkan pertumbuhan sektor industri mamin di dalam negeri,” papar Rochim.

Hal lainnya yang dilakukan untuk membantu peningkatan sektor industri mamin yakni dibukanya pusat perbelanjaan dengan catatan diterapkannya protokol kesehatan, juga masyarakat didorong untuk membeli produk makanan olahan secara online. Apabila penanganan Covid-19 berjalan sesuai harapan, Kemenperin memproyeksikan industri mamin dapat tumbuh sekitar 3% pada akhir tahun 2020,” tuturnya.

Pada kesempatan terpisah, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan, industri mamin menjadi salah satu sektor andalan penopang pertumbuhan manufaktur dan ekonomi nasional. Peran penting sektor strategis ini terlihat dari kontribusinya yang konsisten dan signfikan terhadap produk domestik bruto (PDB) industri nonmigas.

“Industri mamin merupakan salah satu sektor yang memiliki permintaan tinggi ketika pandemi Covid-19. Sebab, masyarakat perlu mengonsumsi asupan yang bergizi untuk meningkatkan imunitas tubuhnya dalam upaya menjaga kesehatan,” terangnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan swa.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab swa.co.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement