Rabu 12 Aug 2020 22:33 WIB

Kriteria agar Vaksin Sinovac Bisa Lolos Uji Klinis Fase 3

Uji klinis fase 3 berlangsung selama enam bulan ke depan di Bandung, Jawa Barat.

Red: Reiny Dwinanda
Petugas kesehatan menunjukan vaksin saat simulasi uji klinis vaksin Covid-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). Vaksin Sinovac tengah menjalani uji klinis fase 3.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Petugas kesehatan menunjukan vaksin saat simulasi uji klinis vaksin Covid-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). Vaksin Sinovac tengah menjalani uji klinis fase 3.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Manajer Lapangan Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Universitas Padjajaran (Unpad) dr Eddy Fadliyana mengatakan, ada beberapa kriteria agar vaksin Sinovac bisa lolos uji klinis tahap ketiga ini. Vaksin itu bisa dikatakan berhasil apabila tidak banyak relawan yang mengalami efek samping yang berat dan muncul antibodi di tubuh para relawan setelah vaksin disuntikkan.

"Lalu dilihat efikasinya, jadi nanti kelompok yang divaksin itu kelihatan tidak terkena infeksi virus Covid-19, selama enam bulan (proses uji klinis)," kata Eddy di Bandung, Rabu.

Baca Juga

Menurut Eddy, setelah vaksin melalui tahap kedua dan ketiga uji klinis, vaksin itu 90 persen lebih dinilai bisa melindungi dari infeksi Covid-19. Meski begitu, ia tak menampik masih ada potensi orang yang divaksinasi, namun masih bisa terkena Covid-19.

"Masih bisa terkena infeksi, tapi sebagian besar terlindungi," kata dia.