REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Regulator penerbangan sipil China menangguhkan tiga maskapai penerbangan selama sepekan setelah sejumlah penumpangyang dites Covid-19 menunjukkan hasil positif.
Badan Penerbangan Sipil China (CAAC) dalam laman resminya, Rabu (12/8), menyebutkan ketiga maskapai yang ditangguhkan adalah Etihad Airways yang beroperasi di jalur Abu Dhabi-Shanghai, China Eastern Airlines (Manila-Shanghai), dan Srilankan Airlines (Kolombo-Shanghai).
Enam penumpang Etihad Airways nomor penerbangan EY-862 dinyatakan positif Covid-19 pada 3 Agustus.
Lalu ada enam pemumpang China Eastern nomor penerbangan MU-212 pada 5 Agustus dan 23 penumpang Srilankan Airlines nomor penerbangan UL-866 pada 7 Agustus dinyatakan positif.
Etihad dan China Eastern, masing-masing ditangguhkan selama sepekan, sedangkan Srilankan Airlines selama empat pekan mulai Senin (17/8) di jalur-jalur penerbangan tersebut.
CAAC sejak 4 Juni lalu menerapkan sanksi dan penghargaan bagi maskapai yang melayani jalur internasional.
Sesuai aturan yang ditetapkan CAAC, jika semua penerbangan dari luar negeri tidak menemui penumpang yang hasil tesnya positif COVID-19 selama tiga pekan berturut-turut, maka diizinkan menambah jadwal penerbangan ke China hingga dua kali dalam sepekan.
Namun jika ada lima penumpang yang hasil tesnya positif setibanya di China, maka maskapai tersebut akan dikenai sanksi penangguhan penerbangan selama sepekan.
Penangguhan bisa sampai empat pekan, kalau jumlah penumpang yang dinyatakan positif Covid-19 mencapai 10 orang.
CAAC juga tidak mengizinkan ketiga maskapai tersebut memindahkan jalur penerbangan sesuai nomor EY-862, MU-212, dan UL-866 ke rute lain.
Sementara itu, sampai saat ini masih belum ada penerbangan reguler yang terbang langsung dari China ke Indonesia atau arah sebaliknya, baik yang dilayani maskapai China maupun Indonesia.