Rabu 12 Aug 2020 23:14 WIB

Pasien Sembuh Covid-19 Ajak Masyarakat tak Takut Berlebihan

SYA (47) pasien Covid di Belitung telah dinyatakan sembuh.

Seorang pasien positif yang telah sembuh dari Covid-19. (ilustrasi)
Foto: Antara/Bayu Pratama S
Seorang pasien positif yang telah sembuh dari Covid-19. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG -- Salah seorang pasien sembuh Covid-19 di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, SYA (47) mengajak masyarakat tidak khawatir berlebihan terhadap virus corona baru atau Covid-19. Ia mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga pola hidup sehat.

"Ketakutan ini jangan sampai berlebihan jadi bukan hanya Belitung dan Indonesia saja tapi seluruh dunia mengalami pandemi ini," katanya di Tanjung Pandan, Rabu (12/8).

Baca Juga

Menurut dia, memang virus Covid-19 bisa menyerang siapa saja. Bahkan, tidak mengenal golongan dan status sehingga permasalahan ini merupakan permasalahan yang dialami oleh seluruh masyarakat dunia.

"Bukan hanya dari kalangan orang biasa yang terkena Covid-19 tapi juga mulai dari menteri, artis, bintang film, bahkan kepala daerah pun terkena Covid-19," ujarnya.

Ia mengatakan, salah satu kiat upaya untuk sembuh dari Covid-19 adalah menjaga pola hidup yang bersih dan sehat serta mengkonsumsi makanan kaya vitamin dan tidak stres. Pasalnya, selama menjalani isolasi kegiatan yang dilakukan serba teratur dan masih tetap sama seperti biasa yang dilakukan sehari-hari seperti shalat, berolahraga, bahkan mencuci pakaian.

"Mungkin di rumah kami jarang berolahraga ketika di isolasi mandiri kami rutin berolahraga," katanya.

Untuk itu, dirinya mengajak masyarakat saling bahu membahu membantu Pemerintah dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Tetap mematuhi protokol kesehatan seperti mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan," ujarnya.

TAKE

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement