REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Menteri Pertahanan Jepang, Taro Kono melakukan video teleconference dengan Menteri Pertahanan Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto pada Rabu (12/8). Dalam siaran pers yang diterbitkan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Jepang, kedua menteri bertukar pandangan tentang kerja sama pertahanan antara Jepang dan Indonesia.
Menteri Kono mengungkapkan pentingnya melanjutkan dan memperkuat kerja sama pertahanan bilateral untuk terus mengupayakan sinergi antara “ASEAN Outlook on the Indo-Pacific” yang dikeluarkan oleh ASEAN pada Juni tahun lalu dan konsep Jepang tentang “Indo-Pasifik yang Bebas dan Terbuka”.
"Kedua menteri sepakat untuk mempromosikan kerja sama dan pertukaran pertahanan dengan penuh semangat sambil menjaga komunikasi antara otoritas pertahanan," begitu siaran pers Kemenhan Jepang di laman www.mod.go.jp, seperti dikutip Republika pada Kamis (13/8).
On August 12, Defense Minister Kono had a video teleconference with Minister of Defense Prabowo of Indonesia. Both ministers exchanged views on bilateral defense cooperation and exchanges. Click here for the detail. 🇯🇵🇮🇩 https://t.co/MYFR1WFGsB pic.twitter.com/i0pLCk0866
— Japan Ministry of Defense/Self-Defense Forces (@ModJapan_en) August 12, 2020
Kono juga mengunggah teleconference dengan Prabowo di akun Twitter-nya, @konotaromp. "Teleconference dengan Letjen (Purn) Prabowo, Menteri Pertahanan Indonesia," kata Kono.
Pada pekan sebelumnya atau tepatnya pada Selasa (4/8), Menhan Prabowo juga melakukan pembicaraan jarak jauh dengan Menhan Amerika Serikat (AS) Mark T Esper. Lewat telepon, keduanya membahas kerja sama militer yang bisa dilakukan kedua negara pada masa pandemi Covid-19.
Sebagaimana dilaporkan defense.gov, Prabowo disebut berterima kasih atas bantuan AS kepada Indonesia terkait sumbangan ventilator dana sebesar 12,2 juta dolar AS atau sekitar Rp 180 miliar pada masa pandemi Covid-19.