REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni saat ini tengah mengkaji tarif khsus angkutan barang untuk produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Yahya Kuncoro mengatakan juga menggandeng Kementerian Koperasi dan UKM untuk membantu memperluas distribusi produk UMKM.
“Dalam waktu dekat, kami akan menandatangani kesepakatan dengan Kementerian Koperasi dan UKM untuk bersama-sama memperkuat dukungan bagi UMKM,” kata Yahya dalam pernyataan tertulsinya, Rabu (12/8).
Dia menjelaskan angkutan logistik pelni yang menggunakan kapal penumpang maupun kapal barang dapat membantu pemasaran produk UMKM semakin luas dan terbuka. Yahya menuturkan, spesialisasi bidang angkutan barang dan transportasi laut Pelni menjadi modal utama dalam mendukung memajukan UMKM yang ingin memperluas jangkauan pemasarannya.
Yahya memastikan, rencana pemberian tarif khusus tersebut akan diberikan kepada UMKM yang akan mengirimkan produknya ke kota-kota lain di Indonesia menggunakan jasa logistik Pelni. Dia menuturkan, saat ini Pelni memiliki 26 kapal penumpang dengan trayek nusantara dan mengoperasikan delapan kapal tol laut yang dapat mengangkut muatan produk UMKM.
“Semoga pengenaan tarif khusus ini dapat menjadi angin segar bagi pelaku bisnis UMKM yang sedang terdampak Covid-19,” ujar Yahya.
Dia meambahkan, dengan adanya rencana pemberlakukan tarif khusus tersebut diharap para pelaku UMKM tidak lagi khawatir dengan jangkauan distribusi produk yang terbatas. Yahya menegaskan, Pelni mendorong UMKM agar terus menunjukkan perannya sebagai salah satu penyokong kegiatan perekonomian Indonesia dan dapat meningkatkan produktivitasnya agar produk dapat bersaing secara global.
Saat ini, Pelni juga memiliki 793 mitra binaan yang terdiri dari 669 usaha kecil dan 124 koperasi yang bergerak pada sepuluh sektor usaha. Mitra binaan tersebut mulai dari sektor usaha peternakan, perdagangan, perikanan, hingga sektor industri kreatif. Yahya mengatakan Pelni juga menyiapkan anggaran dana program kemitraan pelni pada 2020 sebesar Rp 2,430 miliar.
Pelni mengoperasikan sebanyak 26 kapal penumpang dan menyinggahi 83 pelabuhan serta melayani 1.100 ruas. Selain angkutan penumpang, Pelni juga melayani 45 trayek kapal perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di daerah T3P dimana kapal perintis menyinggahi 275 pelabuhan dengan 3.739 ruas.
Pelni juga mengoperasikan sebanyak 20 kapal Rede. Sedangkan pada pelayanan bisnis logistik, kini Pelni mengoperasikan 4 kapal barang, 8 kapal tol laut serta 1 kapal khusus ternak.