REPUBLIKA.CO.ID, LISABON -- Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini merasakan kekecewaan mendalam. Timnya gagal melangkah ke semifinal Liga Champions musim 2019/2020. Pada fase delapan besar, kubu La Dea kalah 1-2 saat berhadapan dengan Paris Saint Germain di Estadio da Luz, Lisabon, Kamis (13/8) dini hari WIB.
Wakil Serie A itu sangat dekat dengan tahapan selanjutnya. Mereka unggul terlebih dahulu memimpin melalui Mario Pasalic pada menit ke-27. Memasuki menit-menit terakhir, Atalanta terus ditekan hingga sempat bermain dengan 10 orang lantaran Remu Freuler mengalami cedera. Situasi tersebut dimanfaatkan PSG. Juara Prancis mencetak dua gol pada menit 90 dan injury time. Itulah mengapa Gasperini merasa mendapatkan kesan menyakitkan.
Ia berpendapat bisa saja mereka kebobolan pada awal-awal laga. Namun kenyataan justru berbeda. "Kebobolan di menit-menit terakhir, lebih menyakitkan," ujar Gasperini kepada Sky, dikutip dari Football Italia.
Namun terlepas dari drama jalannya laga di Lissbon, ia tetap bangga dengan perjalanan anak asuhnya. "Kami menjalani Liga Champions yang hebat. Kami mengalami peningkatan melawan tim-tim terbaik Eropa. Saya hanya bisa berterima kasih kepada para pemain atas semua yang mereka lakukan musim ini," kata allenatore berusia 62 tahun.
Ia sedikit menganalisa irama pertandingan. Menurut Gasperini, Les Perisiens beruntung memiliki para pemain hebat seperti Kylian Mbappe dan Neymar da Silva jr. Kehadiran dua bintang tersebut menghidupkan permainan elite tim asal kota mode dunia.
Apa pun itu, sang arsitek merasa mendapatkan pengalaman berharga dari ajang ini. Musim depan, armada Orobici kembali bertarung di Liga Champions setelah finis ketiga di Serie A musim 2019/2020.