REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyatakan, sudah mengumpulkan 548 Kepala Daerah agar segera mempercepat penyerapan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Dengan begitu, dampak Covid-19 terhadap sosial dan ekonomi bisa dihadapi.
Tito pun memberikan apresiasi kepada daerah yang mampu menyerap anggaran sampai 47,4 persen. Sementara, masih ada juga yang serapan anggarannya di bawah 25 persen.
"Kepada mereka saya berikan peringatan dan akan saya lakukan evaluasi awal September ini. Jika tak ada peningkatan, saya akan turunkan Irjen ke daerah-daerah yang masih sedikit penyerapan anggarannya," tegas dia usai bertemu Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki di Jakarta pada Rabu (12/8).
Dirinya mengatakan, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai salah satu anggota dewan pengarah Tim Pemulihan Ekonomi Nasional yang dipimpin Menteri BUMN Erick Tohir, melihat salah satu skema PEN yang cukup besar dan masif yakini untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Maka Kemendagri sebagai jembatan antara pusat dan daerah, ingin memastikan penyaluran skema bantuan ke UMKM bisa secepatnya terserap.
"Data 99 persen WNI ada di kami, yaitu di Ditjen Dukcapil. Kami juga memiliki jangkauan sampai ke desa-desa, nantinya tim penggerak PKK akan diterjunkan guna membagikan masker ke masyarakat. Masker tersebut kami serap dari UMKM," ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sepakat bekerja sama menggerakkan roda perekonomian. Khususnya menggenjot Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di daerah.
"Selain program reguler, yaitu pemberdayaan UMKM. Ada juga percepatan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan kerja sama dalam penyediaan database UMKM," ujar Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki pada kesempatan serupa.
Teten menjelaskan, pada tahap pertama, kerja sama ini akan terkait penyaluran bantuan produktif bagi 12 juta usaha mikro yang rencananya mulai disalurkan pada 17 Agustus 2020 mendatang. Masing-masing usaha mikro mendapatkan dana hibah sebesar Rp 2,4 juta.
"Penyaluran ini akan dibagi dalam dua tahap. Pada tahap pertama akan disalurkan kepada 9,1 juta pelaku usaha mikro di daerah, sisanya disalurkan pada tahap kedua dalam rentang waktu yang tidak terlalu lama dengan tahap awal," ujar dia.