Kamis 13 Aug 2020 07:35 WIB

Berusia Satu Dasawarsa, Taman Rawasari Masih Terbengkalai

Warga sekitar tidak mengetahui keberadaan taman yang diresmikan Sylviana Murni ini.

Rep: Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Kondisi Taman Rawasari di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Cempaka Putih, Rabu (13/8).
Foto: Eva Rianti
Kondisi Taman Rawasari di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Cempaka Putih, Rabu (13/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Taman Rawasari menjadi salah satu taman di Jakarta Pusat (Jakpus) yang gagal direvitalisasi pada tahun ini, karena Pemerintah Kota (Pemkot) Jakpus mengeklaim harus melakukan efisiensi anggaran akibat pandemi Covid-19. Lahan taman seluas 7.000 meter persegi (m2) di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Cempaka Putih kini masih terbengkalai.

Berdasarkan pantauan Republika pada Rabu (12/8) sekitar pukul 17.00 WIB, taman tersebut tak sekadar terbengkalai, tetapi tak dikenali warga sekitar. Warga sekitar yang notabene ditanya lokasi Taman Rawasari tidak tepat memberitahu lokasi taman dengan tepat. Sebagian tidak mengetahui secara pasti lokasinya, bahkan ada yang tidak mengetahui adanya taman tersebut.

Di lokasi tidak tampak satu pun orang yang memasuki kawasan Taman Rawasari. Hanya ada beberapa ojek online (ojol) yang parkir di sisi luar taman. Taman tersebut tampak tak memiliki pintu masuk, namun ada jalan kecil yang sudah tertutupi sejumlah tanaman bisa dilewati untuk menembus ke dalam taman.

Di dalam taman, sebagian tanaman tampak cukup asri. Hal itu karena ada sejumlah tanaman hijau yang tertata di sisi dekat pintu masuk ke Apartemen Green Pramuka, namun area yang tampak terbengkalai lebih luas. Satu-satunya fasilitas yang tersedia di dalam taman tersebut hanya dua buah perosotan anak. Sementara jalan untuk dilewati hanya tersedia setengah dari luas taman tersebut.

Selebihnya, hanya ada rerumputan tidak tertata, sementara paving block tampak banyak yang teronggok. Prasasti yang berdiri di tengah taman pun sudah tampak memudar tulisannya. Dalam prasasti yang tertulis tanggal 6 Maret 2009 tersebut bahkan belum ada tanda tangan sebagai tanda peresmian dari Wali Kota Jakpus di masa itu, yakni Sylviana Murni.

William (29 tahun), seorang warga di sekitar kawasan Taman Rawasari mengatakan, ia sering nongkrong di lokasi tersebut. Hanya saja, ia tidak pernah memasukinya. "Tamannya kayak enggak ada pengelolanya. Enggak ada yang ngurus," tuturnya.

William menyampaikan, Pemkot Jakpus maupun Pemprov DKI seolah mengabaikan kondisi taman tersebut. "Padahal taman ini sudah dibikin sejak 2009 hingga hari ini, penataannya gitu-gitu aja. Rumput, bahkan pagar enggak ditata. Gerbang masuk ke taman udah rusak. Pintu pun enggak ada," katanya bercerita.

Disinggung soal revitalisasi yang tertunda pada tahun ini, William merasa cukup kecewa. Dia menafikkan soal kesulitan anggaran yang dialami pemkot. Menurutnya, yang dibutuhkan adalah komitmen pengelolaan yang baik. "Misal ada pengelola, petugas PPSU ditempatkan lima sampai enam orang, dibersihkan, ditata, bisa berubah jadi bagus kok. Taman sudah jadul tinggal diolah saja," jelas William.

Lebih lanjut, dia berharap pemerintah bisa menata agar taman menjadi lebih bagus. William mengungkapkan pentingnya ruang terbuka hijau (RTH) di Jakarta yang menjadi fasilitas publik yang bisa dimanfaatkan di tengah penatnya aktivitas masyarakat metropolitan sehari-hari.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement