Kamis 13 Aug 2020 12:07 WIB

Google Buat Fitur Deteksi Gempa, Begini Cara Kerjanya

Fase pertama deteksi gempa buatan Google sudah diguirkan di California.

(Foto: ilustrasi Google)
Foto: Flickr
(Foto: ilustrasi Google)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alphabet Inc, perusahaan induk Google, mulai memberikan kemampuan di ponsel Android untuk mendeteksi gempa. Fase pertama fitur ini sudah digulirkan di California, Amerika Serikat.

Dilansir dari Reuters, salah seorang insiyur perangkat lunak utama di Google, Marc Stogaitis, menyatakan program ini bermula sekitar 4,5 tahun lalu. Saat itu mereka menguji coba akselerometer di ponsel untuk mendeteksi tabrakan mobil, gempa bumi dan tornado.

Baca Juga

Akselerometer, sensor untuk mengukur arah dan gerakan, digunakan untuk menilai apakah pengguna memegang ponsel secara mendatar atau potret. Google meneliti pembacaan akselerometer saat gempa bumi dan menemukan bahwa pengguna bisa diberi notifikasi hingga satu menit sebelumnya.

Seismolog yang bermitra dengan Google untuk proyek ini menyatakan mengubah ponsel menjadi seismograf mini adalah kemajuan besar, meski pun tentu ada kesalahan. Sebab, lebih dari 2,5 juta perangkat yang beredar di dunia menggunakan sistem operasi Android.

"Kami sedang dalam perjalanan memberikan peringatan gempa bumi di mana pun ada ponsel pintar," kata direktur laboratorium seismologi di University of California Berkeley, Richard Allen.

Cara kerja

Ponsel Android saat ini bisa membedakan gempa bumi dari getaran akibat petir atau karena ponsel jatuh. Syaratnya perangkat sedang diisi daya, dalam keadaan diam dan pengguna sudah memberikan izin untuk membagikan data ke Google.

Begitu ponsel mendeteksi gempa bumi, mereka akan mengirim lokasi, setingkat kota, ke Google. Google kemudian dapat melakukan triangulasi episentrum dan memperkirakan besaran gempa setelah mendapatkan ratusan laporan.

Fitur tersebut saat ini sudah dikeluarkan untuk California. Sebab, negara bagian tersebut sudah menggunakan sensor berbasis darat untuk memberikan peringatan gempa, sebelum bencana alam tersebut terjadi. Selain California, Jepang dan Meksiko juga menggunakan sensor di darat.

Untuk uji coba di Californnia, Google mengambil data dari seismograf konvensional milik pemerintah untuk memberi peringatan kepada pengguna Android.

Pengguna Android yang diperkirakan mengalami guncangan, akan mendengar bunyi kencang dari ponsel, sementara layar menampilkan anjuran untuk tiarap. Bagi pengguna yang jauh dari lokasi, diminta untuk tetap berbaring.

Google juga akan memberi peringatan pasca-gempa kepada orang-orang yang berada di lokasi, salah satunya untuk mengecek katup gas.

Peringatan akan muncul untuk gempa berskala 4,5 ke atas dan pengguna tidak perlu mengunduh aplikasi tambahan. Google juga akan membuat peringatan untuk akun bisnis agar mereka bisa mematikan lift, pipa gas dan sistem lainnya sebelum gempa.

Google mengharapkan peringatan berbasis pembacaan akselerometer bisa tersedia tahun depan.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement