REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Liverpool kabarnya bakal menerima pendapatan sebesar 175 juta poundsterling atau sekitar Rp3,4 triliun sebagai hadiah juara Liga Primer Inggris musim lalu dan pendapatan hak siar televisi. Dana itu bisa didapatkan Liverpool usai klub-klub kontestan Liga Primer Inggris musim lalu sepakat untuk menunda pemotongan pendapatan dari hak siar televisi.
Penundaan pemotongan pendapatan hak siar televisi itu diharapkan bisa membantu klub-klub mengurangi tekanan terhadap keuangan klub akibat pandemi Covid-19. Keputusan penundaan pemotongan hak siar ini tercapai usai Premier League melakukan pertemuan dengan perwakilan klub kontestan Liga Primer Inggris, akhir pekan lalu.
''Dengan begitu, klub akan mendapatkan pendapatan dari hak siar dengan total mencapai 170 juta poundsterling (3,2 triliun rupiah) dengan Liverpool, sebagai juara Liga Primer Inggris, mendapatkan jatah terbanyak dari pendapatan hak siar tersebut,'' tulis laporan The Times seperti dilansir Evening Standard, Rabu (12/8).
Secara keseluruhan, total pendapatan hak siar Liga Primer Inggris untuk tiga musim mendatang diperkirakan mencapai total 330 juta poundsterling (6,3 triliun rupiah). Nantinya, sisa dari pendapatan hak siar Liga Primer Inggris itu akan dibagikan secara bertahap dalam dua musim mendatang. Angka ini sudah termasuk rabat yang diterima oleh para international broadcaster.
Namun, seperti dilansir laman keuangan sepak bola, Swiss Ramble, apabila rabat hak siar Liga Primer Inggris itu benar-benar diterapkan, maka Liverpool berpotensi kehilangan 21 juta poundsterling (403 miliar rupiah) dari pendapatan hak siar.
Musim 2019/2020 menjadi musim pertama dari siklus tiga tahunan terkait pembagian pendapatan hak siar Liga Primer Inggris terhadap klub-klub kontestan. Alih-alih dibagi secara merata terhadap 20 kontestan, pendapatan hak siar televisi Liga Primer Inggris secara internasional itu akan dibagikan berdasarkan posisi terakhir klub di akhir musim Liga Primer Inggris.