REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyatakan, Indonesia belum akan menerima turis asing sampai akhir tahun. Maka pemerintah berupaya menggenjot wisatawan domestik.
Pemerintah, kata dia, berharap kunjungan turis domestik mencapai 70 persen. "Saya lapor presiden kemarin, duit di kita cukup banyak karena yang umrah kan tidak ada sekarang. Itu setiap tahun hampir 500 ribu sampai 1 juta (orang pergi umrah), mereka kan punya dana umrah," ujar Luhut dalam Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional Apindo secara virtual, Kamis (13/8).
Ia melanjutkan, orang yang biasanya berobat ke Singapura dan Malaysia pun kali ini tidak melakukan pengobatan ke sana. "Maka kalau kita hitung, bisa puluhan triliun atau miliaran dolar AS. Itu kita ingin dibelanjakan di dalam negeri," tuturnya.
Luhut mengakui, pemulihan sektor pariwisata nasional tidak mudah dan perlu waktu minimal 10 bulan. Meski begitu, kata dia, pemerintah sudah mulai memulihkan sektor tersebut di Bali dan Banyuwangi.
"Kita bersyukur ternyata setelah dua minggu, angka Covid-19 di Bali tetap menurun. Gubernurnya mengatakan, ada minuman herbal daerah, minum arak dari mereka. Ya entah benar atau tidak yang penting kelihatan turun, ya kita dukung sajalah kearifan lokal masing-masing," jelas dia.
Luhut menambahkan, kemungkinan Indonesia mengalami resesi tetap ada. Namun harus tetap optimis perekonomian bisa pulih.
Dirinya menuturkan, agar pertumbuhan ekonomi pulih, pemerintah terus mendorong belanja pemerintah. Termasuk memberikan stimulus dan mendukung investasi domestik terealisasi.
Luhut juga mendorong para pengusaha supaya menanamkan investasinya di dalam negeri. Dirinya bahkan menjamin akan membantu realisasi investasi tersebut.