Kamis 13 Aug 2020 18:38 WIB

6 Perkara yang Jika Ditanam akan Berbuah Kebaikan Pula

Menanam kebaikan di dunia akan berbalas pula kebaikan.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Menanam kebaikan di dunia akan berbalas pula kebaikan. Ilustrasi menanam kebaikan bersahabat (ilustrasi)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Menanam kebaikan di dunia akan berbalas pula kebaikan. Ilustrasi menanam kebaikan bersahabat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Untuk dapat menuai kita harus menanam dan yang ditanam bukan hanya tanaman yang tumbuh, tetapi juga bisa berupa kebaikan-kebaikan. Dan kehidupan dunia adalah lahan menanam kebaikan.  

"Hidup adalah lahan untuk menanam kebajikan dan keluhuran budi yang berawal dari rumah," kata Pimpinan Majelis Taklim dan Dzikir Baitul Muhibbin, Habib Abdurrahman Asad Al-Habsyi saat menyampaikan dakwah virtualnya, Kamis (13/8). 

Baca Juga

Di kehidupan dunia yan dijalankan manusia, Habib Abdurrahman Asad Al-Habsyi mencontohkan kebaikan apa saja yang mesti ditanam atau yang mesti dikerjakan. Dalam kehidupan ada beberapa kebaikan-kebaikan yang mesti diperhatikankan.

Pertama, jika anda menanamkan kejujuran, Anda akan menuai kepercayaan. Kedua, jika anda menanam kebaikan, Anda akan menuai sahabat-sahabat.

Ketiga, jika anda menanam kerendahanhatian, Anda akan menuai kebesaran, keempat, jika Anda menanam ketekunan, Anda akan menuai kepuasan. Sedangkan kelima jika Anda menanam pertimbangan, Anda akan menuai perspektif.

Keenam, jika Anda menanam kerja keras, anda akan menuai kesuksesan, kedelapan jika Anda menanam pengampunan, Anda akan menuai perdamaian. 

"Jadi berhati-hatilah dengan apa yang Anda tanam sekarang, hal itu akan menentukan apa yang akan Anda tuai nanti," katanya menyarankan. 

قَالَ الْحَافِظُ ابْنُ رَجَبٍ :  إِنَّ الْإِنْسَانَ يَزْرَعُ بِقَوْلِهِ وَعَمَلِهِ الْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ ثُمَّ يَحْصُدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَا زَرَعَ ، فَمَنْ زَرَعَ خَيْرًا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ حَصَدَ الْكَرَامَةَ وَمَنْ زَرَعَ شَرًّا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ حَصَدَ النَّدَامَةَ 

Al-Hafidz Ibnu Rojab berkata : 

"Sesungguhnya manusia itu dia akan menanam kebaikan atau menanam keburukan dengan ucapannya, kemudian dia akan menuai pada hari kiamat apa yang telah dia tanam.

Barangsiapa yang menanam kebaikan berupa ucapan atau amalan dia pasti menuai kemuliaan, dan barangsiapa yang menanam keburukan berupa ucapan atau amalan besok dia akan menuai penyesalan.” 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement