Kamis 13 Aug 2020 19:02 WIB

Selandia Baru Antisipasi Kasus Covid-19 Baru Jelang Pemilu

Selandia Baru telah melaporkan 13 kasus baru Covid-19

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Peselancar angin berlomba di sepanjang garis pantai di New Brighton Beach di Christchurch, Selandia Baru, Selasa (9/6). Warga Selandia Baru menikmati hari pertama mereka pada status level 1 setelah Perdana Menteri Jacinda Ardern mengumumkan pada Senin (8/6) bahwa Kabinet telah sepakat untuk mencabut hampir semua pembatasan akibat Covid-19.
Foto: AP / Mark Baker
Peselancar angin berlomba di sepanjang garis pantai di New Brighton Beach di Christchurch, Selandia Baru, Selasa (9/6). Warga Selandia Baru menikmati hari pertama mereka pada status level 1 setelah Perdana Menteri Jacinda Ardern mengumumkan pada Senin (8/6) bahwa Kabinet telah sepakat untuk mencabut hampir semua pembatasan akibat Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Selandia Baru melacak sumber kasus virus corona yang kembali muncul setelah lebih dari tiga bulan. Pada Kamis (13/8), negara tersebut melaporkan 13 kasus baru virus corona menjelang pemilihan umum yang akan digelar dalam beberapa minggu mendatang.

Perdana Menteri Jacinda Ardern segera memberlakukan pembatasan yang ketat di Auckland, setelah empat anggota keluarga dikonfirmasi positif virus corona. Ardern juga memberlakukan jaga jarak sosial di seluruh negeri.

Baca Juga

"Sekali lagi kami diingatkan betapa rumitnya virus ini dan betapa mudah penyebarannya. Bekerja keras lebih awal merupakan tindakan yang terbaik," ujar Ardern.

Ardern mengatakan, jumlah kasus baru yang dikonfirmasi pada Kamis terkait dengan satu keluarga yang sebelumnya terinfeksi virus corona. Mereka kemungkinan saling mengenal satu sama lain di tempat kerja atau memiliki hubungan keluarga besar. Kini, 13 orang yang terinfeksi virus corona telah menjalani karantina.