Kamis 13 Aug 2020 19:48 WIB

Ekspansi KUR Syariah, Pemerintah Maksimalkan Peran Ponpes

Selain Ponpes, pemerintah juga memaksimalkan ormas untuk ekspansi KUR syariah.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) syariah. ilustrasi
Foto: republika
Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) syariah. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah akan memaksimalkan peranan pondok-pondok pesantren dan organisasi keagamaan untuk ekspansi Kredit Usaha Rakyat (KUR) syariah. Sampai akhir tahun, pemerintah menargetkan penyaluran KUR ke 3.400 pesantren, baik yang terafiliasi maupun tidak berhubungan dengan organisasi keagamaan.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir menyebutkan, pendekatan dengan kelompok atau cluster merupakan cara paling cepat untuk memperluas jangkauan KUR. Tidak terkecuali dengan organisasi keagamaan melalui pesantrennya. Mereka memiliki banyak anggota untuk bisa memanfaatkan fasilitas KUR, khususnya KUR syariah.

Baca Juga

"Kalau kita ke individu, overhead costnya tinggi. Nah yang cepat adalah dengan cara cluster melalui pesantren," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (13/8).

Penyaluran KUR syariah ini dilakukan melalui program One Pesantren One Product (OPOP) yang bertujuan menciptakan kemandirian umat melalui santri, masyarakat dan pondok pesantren itu sendiri.

Pada dua pekan lalu, Iskandar mengatakan, pemerintah sudah meresmikan program OPOP ke  170 pesantren di berbagai daerah di Indonesia. Dalam dua pekan mendatang, pemerintah akan kembali melakukannya di pondok pesantren daerah Ciwidey, Bandung, Jawa Barat.

Iskandar menjelaskan, potensi penyaluran KUR syariah di Indonesia sangat besar  dan akan terus meningkat seiring dengan berkembangnya industri halal di Indonesia. Hal ini juga sudah diakui oleh BRI Syariah sebagai salah satu penyalur KUR syariah.

Menurut Iskandar, BRI syariah sudah meminta tambahan plafon Rp 1,5 triliun untuk menyalurkan KUR syariah pada tahun ini. "Artinya, demandnya mulai meningkat," tuturnya.

Berdasarkan data yang diberikan Iskandar, total penyaluran KUR syariah pada Januari sampai Juni 2020 sudah mencapai Rp 1,39 triliun dengan total outstanding Rp 1,30 triliun. Penyaluran yang dilakukan empat bank penyalur ini sudah menjangkau ke 32 ribu debitur.

Secara akumulasi, penyaluran KUR syariah dari April 2015 hingga Juni 2020 sebesar Rp 3,82 triliun ke lebih dari 105 ribu debitur. Besaran outstandingnya pada periode yang sama mencapai Rp 2,24 triliun.

Penyaluran terbesar dilakukan BRI Syariah, yakni mencapai Rp 1,35 triliun untuk periode Januari sampai Juni 2020 atau berkontribusi 97 persen dari total penyaluran. Debiturnya mencapai 32 ribu orang untuk periode yang sama dengan tingkat Non Performing Financing (NPF) satu persen.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement