REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, momen krisis kesehatan dan ekonomi saat ini agar dimanfaatkan untuk melakukan lompatan besar mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia di berbagai sektor. Ia menyebut, target pemerintah saat ini bukan hanya keluar dari krisis, namun juga melakukan transformasi secara besar-besaran.
“Target kita saat ini bukan hanya lepas dari pandemi, bukan hanya keluar dari krisis. Langkah kita adalah melakukan lompatan besar memanfaatkan momentum krisis yang saat ini sedang terjadi,” ujar Jokowi saat berpidato pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD Tahun 2020 di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD, Jakarta, Jumat (14/8).
Ia menyampaikan, krisis yang terjadi mengharuskan pemerintah untuk mengubah cara kerja normal menjadi cara yang luar biasa. Salah satunya dengan memangkas prosedur yang berbelit-belit menjadi smart shortcut, dari orientasi prosedur menjadi orientasi hasil, serta mengubah pola pikir dan etos kerja.
“Fleksibilitas, kecepatan, dan ketepatan sangat dibutuhkan. Efisiensi, kolaborasi, dan penggunaan teknologi harus diprioritaskan. Kedisiplinan nasional dan produktivitas nasional juga harus ditingkatkan,” kata dia.
Jokowi pun meminta agar momentum krisis ini tak disia-siakan begitu saja. Momentum ini, kata dia, dapat dimanfaatkan untuk melakukan reformasi di sektor kesehatan. Sehingga orientasi pencegahan penyakit dan pola hidup sehat menjadi hal yang harus diprioritaskan.
“Penguatan kapasitas SDM, pengembangan rumah sakit dan balai kesehatan, serta industri obat dan alat kesehatan harus diprioritaskan. Ketahanan dan kapasitas pelayanan kesehatan harus kita tingkatkan secara besar-besaran,” ujarnya.
Menurut dia, pemerintah dan berbagai pihak telah berupaya keras mengendalikan penyebaran covid-19, menangani para pasien yang terinfeksi, dan mencegah kematian. Karena itu, dalam kesempatan ini, Presiden juga menyampaikan apresiasi dan terimakasihnya kepada seluruh tenaga medis baik dokter, perawat, dan seluruh petugas di rumah sakit, serta aparat TNI dan Polri, relawan, dan masyarakat yang terlibat dalam penanganan pandemi.