Jumat 14 Aug 2020 14:26 WIB

Diversifikasi Pangan, Bulog Segera Luncurkan Produk Mie Sagu

Salah satu produksi mie sagu sudah terdapat di Kabupaten Meranti, Kepri.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Dua orang pekerja tengah memotong pohon sagu
Dua orang pekerja tengah memotong pohon sagu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Bulog menyatakan bakal meluncurkan produk mie sagu untuk mendukung upaya diversifikasi pangan lokal non beras. Sagu dipilih karena punya potensi besar dan mengalami tren peningkatan produksi dalam lima tahun terakhir.

"Dalam waktu dekat, sekaligus peringatan hari kemerdekaan, kami akan launching mie sagu berlogo Bulog. Ini untuk memotivasi bahwa makanan tidak hanya nasi, tapi ada potensi lain yang bisa dikembangkan," kata Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog, Tri Wahyudi Saleh, Kamis (13/8) malam.

Baca Juga

Ia menjelaskan, salah satu produksi mie sagu sudah terdapat di Kabupaten Meranti, Kepulauan Riau. Ia mengatakan, produksi mie sagu sudah bisa dilakukan dengan kadar gula rendah sehingga perlu terus dikembangkan agar diversifikasi pangan lokal bisa terwujud.

Adapun saat ini luas lahan sagu nasional mencapai sekitar 5,59 juta hektare. Luasan itu tersebar di Papua seluas 4,7 juta hektare, Papua Barat 500 ribu ha, Kepulauan Maluku 60 ribu ha, Sumatera 50 ribu ha, serta Sulawesi 30 ribu ha.

Sementara itu, tren produksi sagu nasional terus bertambah dalam lima tahun terakhir. Tahun 2016 produksi sagu mencapai sekitar 383 ribu hekare. Tahun 2020 diproyeksikan naik menjadi 472 ribu hektare.

Hanya saja, Tri mengatakan, masih dibutuhkan intervensi besar untuk bisa lebih mengembangkan sagu. Di antaranya pembangunan infrastruktur penunjang, industrialisasi sagu, serta pemasaran yang optimal.

Lebih lanjut, ia menuturkan, untuk lebih mendukung potensi produk olahan mie sagu, Bulog akan menyiapkan produk mie sagu untuk bantuan sosial di daerah-daerah yang memang sudah terbiasa mengkonsumsi sagu.

"Ini harapan kita, kalau ada bansos kenapa tidak pakai mie sagu yang sudah disiapkan saudara kita yang sudah produksi. Ini akan membangun semangat petani sagu untuk memproduksinya," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement