REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pemimpin Ikhwanul Muslimin terkemuka Essam El-Erian meninggal di penjara pada Kamis (13/8). Media lokal, termasuk surat kabar Al-Youm Al-Sabe dan El-Watan, melaporkan bahwa El-Erian meninggal setelah menderita serangan jantung.
Dilaporkan laman Middle East Monitor, El-Erian ditahan di Penjara Tora atau dikenal dengan Penjara Scorpion. Diberi nama demikian karena penjara tersebut dikenal cukup kejam. Pengacara menjelaskan bahwa dia dan keluarga El-Erian belum bisa mengunjunginya selama sekitar enam bulan.
Otoritas berwenang memang menangguhkan kunjungan penjara. Hal itu dilakukan sebagai bagian dari tindakan pencegahan penularan Covid-19. El-Erian bertugas di banyak posisi di Ikhwanul Muslimin yang sekarang dilarang termasuk menjadi wakil ketua sayap politik Freedom and Justice Party.
Dia ditangkap setelah kudeta militer terhadap mantan presiden Mohamed Mursi pada Juli 2013. El-Erian kemudian dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pasca penggulingan Mursi. Organisasi hak asasi manusia meyakini semua tuduhan terhadap El-Erian dipolitisasi dan merupakan sarana pembalasan terhadap mantan pejabat yang menolak menerima pelengseran Mursi.