Sabtu 15 Aug 2020 01:06 WIB

Kekejaman Polisi Selama Penangkapan George Floyd Terekam

Kamera badan mantan petugas polisi Tou Thao merekam kekejaman terhadap George Floyd

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Peti jenazah yang membawa jasad George Floyd tiba dengan kereta kuda di Houston Memorial Gardens untuk pemakamannya di Pearland, Texas, AS, Selasa (9/6). Video CCTV yang diposting online pada 25 Mei, memperlihatkan George Floyd (46) memohon kepada petugas yang menangkapnya bahwa dia tidak bisa bernapas saat seorang petugas berlutut di lehernya. Pria kulit hitam tak bersenjata itu kemudian meninggal dalam tahanan polisi dan keempat petugas yang terlibat dalam penangkapan itu telah didakwa dan ditangkap.
Foto: EPA-EFE/AARON M. SPRECHER
Peti jenazah yang membawa jasad George Floyd tiba dengan kereta kuda di Houston Memorial Gardens untuk pemakamannya di Pearland, Texas, AS, Selasa (9/6). Video CCTV yang diposting online pada 25 Mei, memperlihatkan George Floyd (46) memohon kepada petugas yang menangkapnya bahwa dia tidak bisa bernapas saat seorang petugas berlutut di lehernya. Pria kulit hitam tak bersenjata itu kemudian meninggal dalam tahanan polisi dan keempat petugas yang terlibat dalam penangkapan itu telah didakwa dan ditangkap.

REPUBLIKA.CO.ID, MINNEAPOLIS -- Pihak berwenang Amerika Serikat (AS) merilis rekaman video kamera badan ketiga polisi yang terlibat dalam proses penahanan dan pembunuhan George Floyd di Minneapolis. Floyd merupakan seorang laki-laki kulit hitam yang tewas di tangan polisi kulit putih.

 

Baca Juga

Kematian Floyd memicu gelombang unjuk rasa ketidakadilan rasial di AS dan seluruh dunia. Pada Jumat (14/8) pihak berwenang merilis rekaman kamera badan mantan petugas polisi Tou Thao, salah satu petugas yang didakwa atas kematian Floyd.

 

Floyd tewas setelah polisi kulit putih Derek Chauvin mencekik laki-laki kulit hitam itu dengan lututnya selama delapan menit. Dalam peristiwa yang terjadi di selatan Minneapolis pada 25 Mei lalu itu, Floyd berulang kali mengatakan ia tidak bisa bernapas.     

 

Rekaman kamera tubuh Thou memperlihatkan ia mencoba menahan kerumunan massa di trotoar saat Chauvin mencekik Floyd banyak orang yang merekam peristiwa itu dengan telepon genggam mereka. Sementara dua petugas lainnya Thomas Lane dan J. Kueng menahan Floyd yang menjadi tersangka transaksi uang palsu senilai 20 dolar AS di toko serba ada.

Dalam video Thou, seorang laki-laki kulit hitam memakai sweater lengan panjang Northside Boxing Club berteriak ke arah Chauvin. "Lepaskan lehernya, bro," kata laki-laki tersebut.

 

Lalu ia berbicara pada Thao dan bertanya 'Anda akan membiarkannya seperti itu' sambil menunjuk ke arah Floyd. Laki-laki itu melanjutkan pertanyaan ke Thou 'Anda akan membiarkan orang itu membunuh laki-laki itu di depan Anda bro?'.

 

"Bro dia bahkan sudah tidak bergerak lagi, bro," kata laki-laki itu.

Thao memerintahkan kerumunan untuk tetap berada di trotoar. Pada satu titik ia berteriak pada salah satu pejalan kaki yang menyaksikan peristiwa itu. "Inilah mengapa jangan pakai narkoba, nak!" kata Thao.

Seorang perempuan yang mengidentifikasi dirinya sebagai petugas pemadam kebakaran tiba memakai seragam. Thao berteriak padanya 'mundur!'. Perempuan itu bertanya apakah para petugas polisi telah memeriksa denyut nadi Floyd.

 

"Biarkan saya memeriksa denyut nadinya," kata perempuan itu pada polisi.

 

Laki-laki yang memakai sweater itu meminta Thou membiarkan petugas kebakaran memeriksa denyut nadi Floyd. "Anda belagu bro, 'jangan pakai narkoba, bro?' Anda bilang apa yang orang itu lakukan tidak apa-apa?" kata laki-laki itu pada Thou.

 

Laki-laki itu mendekati Thao dengan telepon genggamnya, Thao mendorongnya mundur ke trotoar. "Bubar dari jalan," teriak Thao. 

 

Jaksa mengajukan rekaman video badan Thao pada awal pekan ini. Berdasarkan perintah hakim, rekaman badan dua petugas lainnya Lane dan Kueng dirilis pada Senin (10/8). Dalam video-video tersebut terlihat sebelum tewas Floyd memohon pada para petugas polisi. 

Ia berulang kali mengatakan tidak bisa bernapas dan sebelum nafasnya habis ia memanggil-manggil ibunya. Floyd dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit.

 

Chauvin didakwa atas pasal pembunuhan tingkat dua, pembunuhan tingkat tiga, dan pasal penghilangan nyawa. Sementara Lane, Kueng, dan Thao didakwa ikut membantu dan bersengkongkol dalam pembunuhan tingkat dua. Keempat petugas itu sudah dipecat dan akan disidang pada Maret.

 

Jaksa Agung Minnesota Keith Ellison, yang menangani kasus tersebut meminta pada hakim agar para petugas itu disidang secara bersama-sama. Pengacara para petugas memiliki waktu hingga 8 September untuk menanggapi permintaan itu.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement