Jumat 14 Aug 2020 18:07 WIB

Afghanistan Mulai Bebaskan 80 Tahanan Terakhir Taliban

Afghanistan setuju melepaskan 400 tahanan Taliban sebagai syarat perundingan damai

Red: Nur Aini
Taliban di Afganistan (ilustrasi).
Foto: aljazirah
Taliban di Afganistan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Pemerintah Afghanistan mulai membebaskan 80 dari 400 tahanan terakhir Taliban, seperti yang dituntut kelompok gerilyawan itu sebelum mereka bersedia melakukan perundingan perdamaian, kata satu sumber badan keamanan pemerintah, Jumat (14/8).

Pemerintah pada Ahad (9/8) setuju untuk melepaskan seluruh 400 tahanan "sangat berbahaya" setelah berkonsultasi dengan majelis akbar. Majelis yang disebut dengan Loya Jirga itu beranggotakan para tokoh masyarakat.

Baca Juga

"Pemerintah ... kemarin telah membebaskan 80 dari 400 narapidana Taliban yang diminta Loya Jirga Konsultatif untuk dilepaskan demi mempercepat upaya menuju perundingan langsung dan gencatan senjata abadi di seluruh negeri," kata Javid Faisal, juru bicara Dewan Keamanan Nasional.

Ia tidak menyebutkan kapan 320 tahanan sisanya akan dibebaskan. Ketidaksepakatan soal pembebasan telah membuat perundingan tertunda selama berbulan-bulan pada saat Amerika Serikat menarik pasukannya, berdasarkan perjanjian yang ditandatanganinya dengan Taliban pada Februari.