REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Daud Achmad mentatakan, Pemprov Jabar memperpanjang masa penutupan Gedung Sate untuk umum dua pekan kedepan. "Gedung Sate sampe hari ini masih dituttup, tapi ada surat edaran dari pak sekda, surat edaran yang lama diperpanjang dua minggu ke depan," ujar Daud saat jumpa pers di Saparua, Jumat (14/8).
Daud menjelaskan, intinya Gedung Sate menerapkan WFH. Hanya 50 persen saja yang kerja di Gedung Sate.
Selain itu, fasilitas umum seperti masjid, museum juga masih ditutup. Saat ini, untuk masuk ke Gedung Sate lebih ketat jadi diminta ada surat keterangan bebas Covid-19 dari hasil PCR. "Hal itu semata-mata untuk sterilkan area Gedung Sate dari Covid-19," katanya.
Sebelumnya, Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jabar Ida Wahida Hidayati membenarkan saat ini, terdapat 38 orang di Gedung DPRD Jabar yang terpapar virus Covid-19. Puluhan orang itu terdiri atas sejumlah anggota dewan, PNS dan Non-PNS yang bekerja di lingkungan Gedung DPRD.
"38 orang yang positif, saya mendapatkan datanya dari Labkesda Jabar, tapi belum diinvetarisir berapa orang anggota, berapa PNS, berapa non-PNS karena campur, kita sedang inventarisir, soalnya hasilnya baru datang dari Labkesda," ujar Ida saat dihubungi, Jumat (14/8).
Sebelumnya beredar, tangkapan layar yang memperlihatkan data sejumlah anggota dan pegawai DPRD Jabar yang terkonfirmasi positif. Rata-rata memiliki CT hasil di atas 36,7. Terdapat sejumlah nama anggota dewan yang terpapar di antaranya anggota dewan dari fraksi Demokrat, PKB dan PDIP.
"Laporannya barusan tiba, sekitar 15 menit yang lalu (sekitar pukul 16.00 WIB), kita sedang koordinasi ke sana-sini, karena kita akan memfasilitasi isolasi mandirinya di BPSDM," kata Ida seraya mengatakan, ia sudah menganjurkan semuanya ke sana, supaya aman. N Arie Lukihardianti