REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih RB Leipzig, Julian Nagelsmann, sudah populer sebagai juru taktik Eropa setelah menjadi pelatih termuda yang mencapai semifinal Liga Champions. Ini menyusul kemenangan Leipzig 2-1 atas Atletico Madrid, Kamis (13/8) waktu setempat.
Walaupun pelatih ambisius berusia 33 tahun itu sudah melebihi ekspektasi dalam musim pertamanya di Leipzig, Nagelsmann sangat menanti laga semifinal pekan depan melawan Paris Saint-Germain (PSG) yang dilatih oleh sesama orang Jerman, Thomas Tuchel.
"Pertandingan melawan Thomas selalu sangat menarik," kata Nagelsmann seperti dikutip Reuters, Jumat (14/8). "Karena ia mempunyai ide yang sangat baik tentang bermain sepak bola. Saya harap juga muncul ide yang bagus melawan dia. Anak-anak saya akan tampil seperti saat melawan Atletico. Kemudian kami akan memainkan laga yang sangat bagus."
Tuchel sempat melatih Nagelsmann sebagai pemain cadangan di Augsburg 13 tahun lalu, sebelum cedera memotong karier Nagelsmann. Nagelsmann menjadi pemandu bakat di sana bagi pelatih 46 tahun yang sekarang menangani PSG itu.
Tuchel juga mewakili generasi baru pelatih Jerman, yang muncul pada dekade terakhir, dengan ciri khas perencanaan cermat, penekanan pada taktik, dan semua aspek mental pertandingan.
Nagelsmann dan Tuchel menunjukkan luasnya kepelatihan Jerman di belakang pelatih yang membawa Liverpool juara Liga Champions Juergen Klopp. Jerman berpotensi mengirim tiga dari empat pelatih dalam semifinal jika Hansi Flick yang melatih Bayern Muenchen juga maju melewati Barcelona pada Jumat malam.
Ide Nagelsmann melawan Atletico terbayar dan membunuh setiap dorongan menyerang dari tim Spanyol itu. Leipzig menetralisir senjata terbesar Atletico dengan pertahanan yang bekerja keras dan fleksibel, dan menemukan ruang untuk menyerang pada saat yang tepat.
Indikasi dari rencana permainan Leipzig adalah fakta bahwa bukan Tyler Adams, pencetak gol kemenangan Leipzig pada menit ke-88, namun pemain belakang Dayot Upamecano-lah yang terpilih sebagai pemain terbaik.
"Saya sering bermain sebagai pelatih melawan dia tapi jarang menang," kata Nagelsmann mengenai rekam jejaknya melawan Tuchel selama di Bundesliga Jerman. "Mudah-mudahan itu akan berubah sekarang. Saya akan puas dengan permainan buruk jika kami menang."