REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa pembangunan Pelabuhan Teluk Benoa di Bali untuk mendorong pariwisata sekaligus perekonomian maritim. "Ada Pelindo III, dimana kita ingin memastikan Bali menjadi hub untuk tourism nasional. Selama ini kalau kita lihat untuk penerbangan sudah sangat baik, tetapi untuk pariwisata maritim masih ketinggalan," ujar Menteri Erick dalam konferensi pers RUU APBN 2021 dan Nota Keuangan di Jakarta, Jumat (14/8).
Ia mengatakan salah satu tugas Pelindo III yakni membangun Pelabuhan Benoa di Bali dengan tujuan untuk menghubungkan pariwisata di Bali dengan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. "Kita bisa lihat kemarin yang sudah disepakati dengan banyak kementerian, kita akan membangun daripada Pelabuhan Benoa itu menjadi pelabuhan tourism yang juga bisa meningkatkan untuk pertumbuhan ekonomi maritim," ucapnya.
Sedianya, Pelindo III mendapatkan alokasi dana PMN sebesar Rp 1,2 triliun. Erick menambahkan bahwa BUMN lain yang juga mendapatkan tugas untuk mengembangkan pariwisata, yakni PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero). Alokasi dana PMN untuk ITDC sebesar Rp 500 miliar.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo dalam pidato penyampaian RUU APBN 2021 dan Nota Keuangan pada Rapat Paripurna DPR-RI Tahun Sidang 2020 - 2021 menyampaikan pemerintah menganggarkan Rp 14,4 triliun untuk pembangunan pariwisata pada 2021 guna mendorong pemulihan ekonomi di sektor pariwisata.
Ia menyampaikan kebijakan pembangunan pariwisata meliputi pengembangan destinasi prioritas hingga peningkatan promosi dan keterlibatan swasta. "Kebijakan dilakukan melalui pemulihan pariwisata, dengan pengembangan destinasi pada lima fokus kawasan Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Liikupang," katanya.