Sabtu 15 Aug 2020 00:43 WIB

Positif Covid-19 di Siak Riau Bertambah 41 dalam Sehari

Penambahan ini memecahkan rekor terbanyak dalam satu hari kasus positif Covid di Siak

Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Gerald Herbert
Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SIAK -- Penambahan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Siak, Riau, memecahkan rekor terbanyak dalam satu hari yakni mencapai 41 orang yang semuanya dari klaster pekerja perusahaan di Perawang, Kecamatan Tualang.

"Informasi per Jumat petang di Kabupaten Siak ada 41 penambahan kasus positif Covid-19. Kabar lain pada hari ini adalah tidak ada pasien yang dinyatakan sembuh," kata Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Siak Budhi Yuwonodi Siak, Jumat (15/8).

Dengan adanya penambahan itu, maka total kasus positif Covid-19 di Kabupaten Siak menjadi 208 kasus terdiri dari 128 pasien dirawat, 78 orang sudah sehat atau sembuh, serta dua orang meninggal dunia.

Pasien yang masih dirawat itu terbanyak di Rumah Sakit Eka Hospital Kota Pekanbaru yakni 58 orang. Kemudian di Rumah Sakit Umum Daerah Tengku Rafian Siak sebanyak 18 orang, Asrama Haji Siak (13 pasien), RS Awal Bross Sudirman Pekanbaru (dua orang), dan RSUD Arifin Achmad (satu orang).

"Masih ada 175 sampel lagi menunggu hasil uji lab, semuanya tersebar di beberapa Kecamatan di Kabupaten Siak terutama yang kontak erat dengan positif yang telah dites usap," ungkap Budhi.

Total kasus positif Covid-19 di Siak saat ini lebih dari setengahnya dari Kecamatan Tualang. Sebagian besar berawal dari subkontraktor PT Indah Kiat Pulp and Paper dan Pusat Kesehatan Masyarakat Tualang.

Atas kejadian tersebut, Bupati Siak Alfedri ditemani Camat dan Kepolisian Sektor Tualang melakukan pengecekan protokol kesehatan di sejumlah tempat keramaian. Salah satunya di Pasar Tuah Serumpun Kilometer 4 Kelurahan Perawang.

Dia pun juga menegur pedagang yang tidak menyediakan tempat cuci tangan di depan tokonya. Orang nomor satu di negeri istana itu juga mengecek tempat air mencuci tangan umum di pasar dan batas parkiran kendaraan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement