Sabtu 15 Aug 2020 14:29 WIB

Erick Thohir: Imunisasi Massal Setelah Vaksin Ditemukan

Erick Thohir berharap ekonomi Indonesia bisa tumbuh setelah penemuan vaksin Covid-19.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Reiny Dwinanda
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Erick Thohir ingin imunisasi massal segera dilakukan begitu vaksin virus corona ditemukan.
Foto: Kementerian BUMN
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Erick Thohir ingin imunisasi massal segera dilakukan begitu vaksin virus corona ditemukan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Erick Thohir menyebut, imunisasi massal akan dilakukan setelah vaksin ditemukan. Ia berharap vaksin virus corona dapat ditemukan dan diproduksi pada awal 2021.

"Kita harapkan awal tahun depan itu imunisasi massal," ujar Erick yang juga menteri BUMN diskusi virtual yang bertajuk “Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangkit” di Jakarta, Sabtu (15/8).

Baca Juga

Erick mengatakan, penemuan vaksin ibarat quick win dalam menyudahi pandemi covid-19. Menurut Erick, itu menjadi jalan singkat bagi Indonesia agar tidak terus-menerus menghadapi persoalan akibat Covid-19.

"Memang, suka tidak suka, kita harus mencari jalan singkat bagaimana vaksin ini bisa ditemukan," ujar Erick.

Erick bersyukur, BUMN sejak awal telah bekerja sama dengan Eijkman, BPPT, LIPI, BPOM, Kemenristek, dan universitas untuk mencoba menemukan vaksin Merah Putih yang saat ini masih berlangsung. Ia optimistis, Indonesia bisa mendapatkan vaksin tersebut pada awal 2021.

"Insya Allah, kemarin laporan terakhir, di 2021 bisa ada jalan keluar, kita menemukan vaksin merah putih," ucap Erick.

Selain itu, menurut Erick, PT Bio Farma (Persero) juga sudah siap dengan kapasitas produksi sampai 250 juta vaksin per tahun. Bio Farma juga terus berupaya melakukan kerja sama dengan banyak pihak, mulai dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Koalisi Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI), Korea, China, hingga Uni Emirat Arab.

Erick berharap, setelah ditemukan vaksin dan imunisasi massal, perekonomian Indonesia perlahan bisa bangkit. Ia pun menyerukan agar pengusaha bersabar dengan situasi pandemi saat ini.

“Karena itu kemarin saya ketemu Kadin, kami sampaikan, sabar karena setelah ini dilakukan, baru kita bicara Indonesia tumbuh,” katanya.

Menurut Erick, langkah pemerintah Indonesia dalam menangani pandemi Covid-19 lebih baik dari negara-negara tetangga, bahkan negara maju lainnya. Dia menyebutkan, tingkat penyembuhan pasien Covid-19, yakni 65-69 persen, masih jauh lebih baik dibanding negara lain, termasuk Amerika Serikat, India, dan Rusia.

“Kalau bicara pesimistis, kita lihat data-data kita dibanding negara tetangga. Kalau dibanding negara lain jauh, jelas jauh,” katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement