REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Metro Jakarta Utara telah memeriksa 13 saksi terkait kasus penembakan pengusaha pelayaran di Royal Gading Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (13/8).
"Hingga Sabtu ini, sudah ada 13 saksi yang diperiksa dan terus dalam pengembangan," kata Kapolres Jakarta Utara, Kombes Polisi Budhi Herdi Susianto di Mapolres, Sabtu (15/8).
Budhi menjelaskan beberapa saksi saat diperiksa mengakui melihat salah seorang pelaku yang menunggu di luar Royal Gading Square karena pelaku tersebut tidak memakai masker. Wajahnya masih terekam jelas oleh saksi.
Dari keterangan para saksi, Polres Jakarta Utara mengeluarkan sketsa dua wajah pelaku tersebut. Salah satunya merupakan pelaku bertugas sebagai eksekutor yang menembak korban.
Budhi menyatakan pengembangan dan penyelidikan kasus itu melibatkan satu tim besar terdiri dari Bareskrim Mabes Polri, Dirkrimum Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Utara, hingga Polsek Kelapa Gading.
"Kami membagi menjadi tim-tim yang lebih kecil," ujar Kapolres.
Hasil pengembangan ditemukan tiga luka tembak di tubuh korban, empat selongsong, dan satu proyektil yang ditemukan di lokasi kejadian.
"Hasil otopsi jenazah, tidak ditemukan proyektil yang berada di tubuh korban," ungkap Kapolres.
Selongsong dan proyektil ditemukan di lokasi kejadian diduga menggunakan peluru kaliber 38 mm. Selongsong peluru itu masih diuji balistik di Puslabfor Mabes Polri terkait jenis senjata yang digunakan.
Sebelumnya, seorang pengusaha di bidang pelayaran Sugiarto (51 tahun) tewas ditembak di rumah toko (Ruko) Royal Gading Square, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis sekitar pukul 12.00 WIB.