REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak pertama program Pertamina Delivery Service (PDS) atau pesan antar dikenalkan ke masyarakat di bulan Agustus 2019 lalu hingga kini tercatat sekitar 25 ribu pesanan baik untuk layanan antar LPG maupun BBM. Tidak dipungkiri, peningkatan pesanan terjadi di masa pandemi.
Sedangkan Pertamina Lubricant Home service (PLHS) yang baru mulai digulirkan sejak bulan Maret 2020 atau sejak kebijakan PSBB mulai dijalankan, dalam satu bulan permintaan sudah mencapai rata-rata 500 pesan antar. “Sejak PSBB diberlakukan bulan Maret lalu, permintaan melalui PDS makin memperlihatkan pergerakan yang cukup signifikan peningkatannya, dan puncaknya pada bulan Juni 2020 lalu permintaan bisa mencapai sekitar 9 ribu order,” ujar Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fajriyah Usman.
Fajriyah menjelaskan bahwa sejak pandemik, Pertamina semakin giat memaksimalkan program yang langsung menyentuh ke konsumennya dengan berbagai kemudahan mendapatkan produk yang digunakan tanpa harus keluar rumah, dibuka setiap hari dengan cukup menghubungi call center pertamina 135 atau aplikasi MyPertamina.
Layanan produk Bright Gas dari Agen LPG Pertamina sudah menjangkau 327 kota/kabupaten, BBM dari SPBU menjangkau 151 kota/kabupaten. Perluasan wilayah layanan antar terus dilakukan agar bisa menjangkau kota-kota besar, sedang maupun kecil. “Sebanyak 5.930 kecamatan sudah dapat dijangkau oleh PDS, dan layanan PDS sudah sampai menjangkau hampir seluruh Indonesia,” ujarnya.
“Layanan yang diberikan dari PDS adalah segala kebutuhan energi pelanggan mulai dari kebutuhan BBM (tidak termasuk Premium, Pertalite dan Biosolar), hingga gas rumah tangga. Begitu juga dengan PLHS, yang merangkul bengkel-bengkel channel Pertamina Lubricant untuk melakukan pengeceken, perbaikan mesin dan penggantian oli dirumah,” imbuh Fajriyah.
Pembayaran pada layanan antar ini pun bisa dilakukan dengan tunai di rumah atau lokasi pemesanan atau bisa juga dengan aplikasi MyPertamina. Khusus BBM bisa juga menggunakan Voucher BBM. Selama pemesanan, handphone harus dalam keadaan aktif untuk menerima konfirmasi pesanan dari petugas atau operator.
“Seluruh petugas pengantaran dan juga produknya sudah melalui proses penyemprotan disinfektan untuk memastikan steril virus. Selama komunikasi dengan pelanggan juga tetap jaga jarak sesuai protokal pencegahan Covid-19 yang telah ditetapkan,” pungkas Fajriyah.