Ahad 16 Aug 2020 08:58 WIB

Muharam, Bulan Dimana Berbuat Buruk Dilarang

Ajaran Islam menganjurkan Muslim berbuat kebaikan lebih banyak di empat bulan khusus.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: A.Syalaby Ichsan
Pelajar mengikuti Karnaval Nusantara Gebyar Muharam 1441 Hijriah di Jalan Pucang Anom, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (15/9/2019).
Foto: Antara/Didik Suhartono
Pelajar mengikuti Karnaval Nusantara Gebyar Muharam 1441 Hijriah di Jalan Pucang Anom, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (15/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, Empat hari mendatang, umat Islam akan memasuki bulan Muharam. Ajaran Islam menggunakan sistem 12 bulan dalam satu tahun hijriah. Dari 12 bulan ternyata ada empat bulan khusus dengan jaminan lipatan pahala jika berbuat kebaikan selama kurun waktu itu.

Ajaran Islam menganjurkan Muslim berbuat kebaikan lebih banyak di empat bulan khusus. Berdasarkan HR. Al Bukhari, Rasulullah pernah menyebutkan bulan khusus terdiri dari Rajab, Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram.

"Zaman (masa) terus berjalan dari sejak awal penciptaan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan di antaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan, yaitu Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah dan al-Muharam serta Rajab yang berada antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban,".

Hadits Rasulullah diperkuat dari QS At Taubah ayat 36 yang mengonfirmasi adanya empat bulan khusus dalam ajaran Islam. Selain anjuran beribadah, Muslim dilarang berbuat dosa terutama selama empat bulan itu karena kadar kemuliaan di dalamnya.

Bahkan perang di zaman Rasulullah akan dihentikan ketika masuk empat bulan tersebut. Sehingga alangkah bijaknya jika pemimpin Muslim di masa sekarang mengikuti apa yang dilakukan Rasululloh agar tak menyulut konflik di sepanjang empat bulan suci.

"Sesungguhnya jumlah bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan (yang telah ditetapkan) di dalam kitab Allah sejak menciptakan langit dan bumi. Di antara dua belas bulan tersebut terdapat empat bulan yang suci. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kalian menzhalimi diri kalian pada bulan-bulan (suci) tersebut," (QS At Taubah ayat 36).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement