REPUBLIKA.CO.ID, ADEN -- Pemerintah Yaman menentang kesepakatan Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel untuk menormalisasi hubungan. Yaman menegaskan akan terus mendukung perjuangan Palestina.
"Sebagai Republik Yaman, pendirian kami atas perjuangan Palestina dan hak-hak saudara Palestina adalah sama dan tidak akan berubah," kata Menteri Luar Negeri Yaman Mohammad al-Hadhrami di Twitter.
Dia menegaskan rakyat Yaman akan terus membela hak-hak rakyat Palestina. Pemerintahan Houthi, yang tidak diakui oleh komunitas internasional, juga menolak kesepakatan yang dimediasi Amerika Serikat (AS) itu.
Perjanjian tersebut adalah "tantangan terhadap semua Muslim dan rakyat merdeka di dunia," ungkap Dhaifullah al-Shami, menteri informasi untuk Houthi, mengatakan kepada media yang dikelola Houthi, al-Masira.
Dia menyebut proklamasi hubungan langsung antara UEA dan “Zionis" sebagai sebuah "aib."