REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Reiny Dwinanda*)
Ketika berhadapan dengan musuh yang tak dikenal, seorang petarung yang cerdas niscaya akan mencoba beragam cara untuk mencari titik lemah lawannya sambil mempertahankan diri. Dia harus terus bergerak, gesit menghindari serangan seraya melancarkan perlawanan.
Naluri untuk bertahan hidup dan meminimalisasi rasa sakit akibat pukulan lawan akan memandunya untuk keluar dari arena dengan selamat. Kemana naluri itu saat kita berhadapan dengan virus corona?
"Kemerdekaan" kita sesungguhnya telah terenggut oleh Covid-19. Hanya saja, sepertinya, sebagian orang belum menganggap virus corona sebagai musuh yang harus diperangi.