REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Pemerintah India mengklaim telah berhasil mengatasi pandemi virus Covid-19. Untuk meningkatkan ekonomi yang melemah akibat Covid-19, Perdana Menteri India Narendra Modi mengumumkan negaranya akan menginevestasikan 1,46 triliun dolar AS dalam proyek infrastruktur.
Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan ekonomi India akan terkontraksi 4,5 persen pada 2020, terendah dalam sejarah. Namun, diperkirakan ekonomi India akan bangkit kembali pada 2021.
Modi mengatakan bahwa pemerintah India telah mengidentifikasi 7.000 proyek infrastruktur untuk mengimbangi dampak ekonomi dari pandemi. "Semua infrastruktur harus komprehensif, terintegrasi dan terhubung satu sama lain. Infrastruktur konektivitas multi-moda adalah jalan ke depan,” ujar Modi dalam acara Peringatan 73 Tahun Kemerdekaan India seperti dikutip dari laman AP News, Ahad (16/8).
Modi menjelaskan, pelajaran utama yang dipelajari India dari pandemi ini adalah menjadi mandiri dalam manufaktur dan mengembangkan dirinya sebagai tujuan rantai pasokan utama bagi perusahaan Internasional.
“Epidemi virus corona adalah krisis besar, tetapi tidak dapat menghambat kemajuan ekonomi India,” ucapnya.
Dia juga mengatakan bahwa tiga vaksin saat ini berada dalam fase pengujian yang berbeda di India dan produksi massal akan segera dilakukan setelah para ilmuwan memberikan hasilnya. Menurut Modi, berbagai rencana telah disiapkan untuk memproduksi vaksin tersebut dalam skala besar.
Pemerintah India telah mengonfirmasi lebih dari 2,5 juta kasus virus Covid-19. Angka tersebut berada di urutan ketiga di belakang Amerika Serikat (AS) dan Brasil. Sedangkan korban yang meninggal akibat Covid-19 di India sudah lebih dari 49 ribu, berada di urutan keempat di dunia.
Selain itu, dalam pidatonya Modi juga mengumumkan rencana kesehatan nasional secara digital. Setiap orang India akan mendapatkan kartu identitas yang berisi semua informasi terkait kesehatan.