REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Italia akan menutup diskotik dan kelab malam di beberapa daerah, karena infeksi virus corona mulai menjangkit usia muda. Dalam sepekan terakhir, Italia mencatat kenaikan jumlah kasus lebih dari dua kali lipat dan usia rata-rata yang tertular di bawah 40 tahun.
Penutupan diskotik dan kelab malam dimulai pada Senin (17/8), dan akan berlaku hingga awal September. Selain itu, Italia juga mewajibkan penggunaan masker di malam hari mulai pukul 18.00 hingga 06.00 waktu setempat. Mandat pemakaian masker dilakukan di area yang dekat dengan bar dan pub.
"Kami tidak bisa membatalkan pengorbanan yang dilakukan dalam beberapa bulan terakhir. Prioritas kami harus membuka sekolah pada bulan September, dengan keamanan penuh," kata Menteri Kesehatan Roberto Speranza.
Speranza mendesak kaum muda untuk berhati-hati semaksimal mungkin. Karena jika mereka menularkan virus tersebut kepada orang tua, kakek, dan nenek mereka maka berisiko menimbulkan bencana besar.
Pada Ahad (16/8), Italia mencatat 479 kasus baru yang dikonfirmasi. Jumlah kasus harian tersebut menurun dari hari sebelumnya yakni 629 kasus. Italia telah melonggarkan pembatasan dan mulai membuka kembali pariwisata serta kehidupan malam.
Para ahli medis menuding, para generasi muda Italia telah melanggar aturan untuk menjaga jarak dan tidak menggunakan masker sehingga menyebabkan jumlah kasus virus corona meningkat.
Italia mulai memberlakukan pengujian virus korona terhadap wisatawan yang mendarat di bandara Roma. Sebelumnya pemerintah mengatakan, orang-orang yang bepergian dari Kroasia, Yunani, Malta, dan Spanyol harus melewati pengujian.
Industri klub malam Italia menyumbang pendapatan sebesar 4 miliar euro. Asosiasi industri klub malam negara tersebut meminta dukungan pemerintah agar mereka tetap bisa beroperasi dan menggerakkan perekonomian.