Senin 17 Aug 2020 12:07 WIB

Ilmuwan Temukan Teknologi Ubah Air Laut Jadi Air Minum

Teknologi bisa mengubah air laut menjadi air minum sekitar setengah jam.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Para ilmuwan dari Australia telah menemukan teknologi yang dapat mengubah air laut atau air payau menjadi air minum yang aman dan bersih (Foto: ilustrasi air minum)
Foto: Pixabay
Para ilmuwan dari Australia telah menemukan teknologi yang dapat mengubah air laut atau air payau menjadi air minum yang aman dan bersih (Foto: ilustrasi air minum)

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Para ilmuwan dari Australia telah menemukan teknologi yang dapat mengubah air laut atau air payau menjadi air minum yang aman dan bersih. Para peneliti menggunakan senyawa kerangka logam-organik (atau MOF) dan sinar matahari untuk memurnikan air hanya dalam waktu setengah jam, menggunakan proses yang lebih efisien.

Berdasar pengujian awal, dengan satu kilogram bahan MOF bisa memproduksi sekitar 139,5 liter (hampir 37 galon) air bersih yang memenuhi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dalam hitungan waktu empat menit paparan sinar matahari, material mampu melepaskan semua ion garam yang direndam dari air.

Baca Juga

"Sinar matahari adalah sumber energi paling melimpah dan terbarukan di Bumi. Pengembangan proses desalinasi berbasis adsorben baru melalui penggunaan sinar matahari memberikan solusi yang hemat energi dan ramah lingkungan untuk desalinasi,” kata ahli Kimia dari Monash University Melbourne, Huanting Wang seperti dilansir dari laman Science Alert pada Senin (17/8).

Para peneliti menciptakan MOF baru yang disebut PSP-MIL-53, sebagian terdiri dari bahan MIL-53, yang sudah dikenal karena bereaksi terhadap air dan karbon dioksida. Meskipun ini bukan penelitian pertama yang menggunakan membran MOF, temuan dan materi PSP-MIL-53 memberikan alternatif baru untuk desalinasi (proses menghilangkan kadar garam dalam air).

Menurut Wang, desalinasi telah digunakan untuk mengatasi peningkatan kekurangan air secara global. Karena ketersediaan air payau dan air laut yang melimpah, penggunaan MOF dinilai efektif guna mengatasi kekurangan air bersih.

“Hampir 97 persen di planet Bumi merupakan air garam. Itu adalah sumber daya besar yang belum dimanfaatkan sebagai air minum, solusi seperti PSP-MIL-53 dapat dimanfaatkan untuk mengubahnya menjadi aman dikonsumsi manusia,” kata Wang.

Penelitian ini telah dipublikasikan di Nature Sustainability itu dianggap cukup sederhana, murah dan stabil untuk digunakan.

"MOF yang responsif terhadap sinar matahari ini berpotensi dapat difungsikan lebih lanjut untuk cara yang hemat energi dan ramah lingkungan dalam mengekstraksi mineral untuk penambangan berkelanjutan dan aplikasi terkait lainnya,” jelas Wang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement