Senin 17 Aug 2020 12:59 WIB

Bank Mandiri Salurkan Kredit Rp 50,3 T Kembangkan UKM Center

Di UKM Center, pebisnis bisa mendiskusikan kebutuhan finansial mengembangkan usaha.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
UKM CENTER - Dirut Bank Mandiri Royke Tumilaar (kanan) dan Pejabat Eksekutif Bisnis & Jaringan Bank Mandiri Aquarius Rudianto (kanan) berbincang di sela peresmian Mandiri UKM Center, Jl Otista, Bandung, Jumat (14/8).  Bank Mandiri mengembangkan UKM Center yang mengintegrasikan layanan perbankan bagi UKM, seperti produk dana, pembiayaan dan konsultasi serta pemasaran. Hingga Juli 2020, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit segmen UKM sebesar Rp50,3 triliun, dengan jumlah penerima sebesar 21.895 debitur .
Foto: Yogi Ardhi/Republika
UKM CENTER - Dirut Bank Mandiri Royke Tumilaar (kanan) dan Pejabat Eksekutif Bisnis & Jaringan Bank Mandiri Aquarius Rudianto (kanan) berbincang di sela peresmian Mandiri UKM Center, Jl Otista, Bandung, Jumat (14/8). Bank Mandiri mengembangkan UKM Center yang mengintegrasikan layanan perbankan bagi UKM, seperti produk dana, pembiayaan dan konsultasi serta pemasaran. Hingga Juli 2020, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit segmen UKM sebesar Rp50,3 triliun, dengan jumlah penerima sebesar 21.895 debitur .

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mendorong pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) agar dapat membantu pemulihan ekonomi nasional dari dampak pandemi Covid-19. Salah satu strategi yang dilakukan adalah mengembangkan Unit Pusat UKM (UKM Center) yang akan mengintegrasikan layanan perbankan bagi pelaku UKM.

Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan layanan perbankan tersebut meliputi produk dana seperti tabungan, giro dan deposito, lalu produk trade seperti LC, SKBDN dan produk trade lainnya, serta produk pembiayaan seperti kredit modal kerja, kredit investasi, maupun kredit lainnya.

Baca Juga

“Saat ini dukungan perseroan kepada pengembangan sektor UKM telah direalisasikan melalui penyaluran pinjaman produktif. Hingga Juli 2020, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit segmen UKM sebesar Rp 50,3 triliun, dengan jumlah penerima sebesar 21.895 debitur,” ujarnya dalam keterangan tulis, Senin (17/8).

Menurutnya dari nilai tersebut, sebesar 10,15 persen atau sebesar Rp 5,1 triliun merupakan kredit produktif yang bersumber dari Penempatan Uang Negara di Bank Mandiri berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. PMK.104/2020.

“Di UKM Center ini, pebisnis dapat mendiskusikan berbagai kebutuhan finansial yang dibutuhkan untuk mengembangkan usaha. Pada tahap awal, kami mengembangkan lima UKM center,” ucapnya.

Selain di Bandung, peresmian pengoperasian Mandiri UKM juga dilaksanakan pada saat yang sama di dua lokasi di Jakarta, satu lokasi di Bekasi dan satu lokasi di Solo. Adapun nilai tambah lain yang ditawarkan Mandiri UKM center adalah keberadaan financial advisor serta pelatihan untuk pengembangan usaha nasabah pelaku UKM.

“Sedangkan fungsi konsultasi yang diberikan unit ini juga meliputi business matchmaking, yang akan mempertemukan nasabah pelaku UKM dengan pengusaha sejenis maupun potential buyer,” katanya.

Di samping manfaat-manfaat tersebut, Mandiri UKM Center juga akan membantu pelaku UKM melakukan promosi dan penjualan secara online melalui kerja sama dengan sejumlah platform e-commerce, dan sosial media.

“Fasilitas ini bisa diberikan karena saat ini kami telah memiliki kerja sama strategis dengan beberapa platform e-commerce,” jelasnya.

Menurut Royke pengembangan UKM center merupakan kelanjutan dari sejumlah inisiatif strategis yang telah dieksekusi perseroan untuk mendorong pertumbuhan UKM, antara lain melalui penguatan lini produk pembiayaan perseroan dan digitalisasi proses pengajuan pinjaman.

“Kami berharap berbagai inisiatif layanan bagi pelaku UKM ini mampu memperkuat peran UKM sebagai salah satu pilar ekonomi Indonesia, sekaligus menjadikan Bank Mandiri sebagai mitra finansial pilihan utama dunia usaha di Tanah Air,” ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement