Senin 17 Aug 2020 13:02 WIB

Pemprov Jabar Gelontorkan Rp 163,6 Miliar Bantu UMKM

Jumlah UMKM di Jawa Barat mencapai 98,8 persen dari total usaha.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Friska Yolandha
Pemprov Jabar menggelontorkan dana sebesar Rp 163,6 miliar untuk pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM). Menurut Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, dana tersebut sudah digelontorkan kepada 500 wirausaha baru untuk mengembangkan 492 koperasi serta untuk UKM naik kelas berbasis digital sebanyak 3.500 orang.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pemprov Jabar menggelontorkan dana sebesar Rp 163,6 miliar untuk pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM). Menurut Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, dana tersebut sudah digelontorkan kepada 500 wirausaha baru untuk mengembangkan 492 koperasi serta untuk UKM naik kelas berbasis digital sebanyak 3.500 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar menggelontorkan dana sebesar Rp 163,6 miliar untuk pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM). Menurut Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, dana tersebut sudah digelontorkan kepada 500 wirausaha baru untuk mengembangkan 492 koperasi serta untuk UKM naik kelas berbasis digital sebanyak 3.500 orang. 

Menurutnya, Pemprov Jabar selalu mendorong UMKM masuk ke dalam sistem ekonomi digital. "Di sektor umkm ini, prioritas program pemulihan ekonomi, menjadi prioritas besar mengingat jumlah pelakunya sangat banyak dan menyerap tenaga kerja dan berkontribusi pada produk domestik bruto," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil saat memberikan pidato Upacara Peringatan HUT RI ke 75 di Gedung Sate, Senin (17/8).

Baca Juga

Emil mengatakan, jumlah UMKM di Jabar saat ini ada 4.545.874 usaha atau sekitar 98,8 persen dari pelaku usaha. Sementara jumlah usaha besar atau korporasi hanya 53.373 usaha. Penyerapan tenaga kerja UMKM mencapai 8.400.000 orang, sementara dari korporasi 2.800.000 orang. 

"Oleh karenanya mari kita upayakan jangan sampai banyak ukm mengalami kebangkrutan karena berdampak besar pada pengangguran," katanya.

Dalam program pemulihan ekonomi, kata dia, Satgas ekonomi Jabar telah menyusun road map atau peta jalan yang dibagi ke dalam tiga rencana aksi dari tahun 2020-2023. Tahap pertama adalah tahap penyelamatan atau rescue berfokus pada tenaga kerja di berbagai sektor usaha dan menghidupkan kembali ukm yang terdampak. Tahap dua adalah tahap pemulihan berfokus pada penyerapan tenaga kerja di berbagai sektor usaha dan membuka bidang-bidang baru investasi dan industri. Sedangkan tahap terakhir adalah tahap penormalan berfokus pada kelanjutan program pemulihan dan sektor ekonomi lainnya secara informal.

Tantangan yang menghadang pada masa pandemi ini, kata Emil, memang tidak mudah. Begitu pula Jabar dengan Jabar yang jumlah penduduk hampir 50 juta jiwa. 

"Tidak jemu saya ingatkan ke Jabar agar menaati protokol kesehatan. Mari kita disiplin memakai masker, sering mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan batasi bepergian. Dengan taat memakai Masker, kita semua akan menjadi pahlawan untuk melindungi diri sendiri, melindungi keluarga dan orang lain dan mencegah persebaran covid-19," katanya.

Menurutnya, dengan ikhtiar, kerja sama dan bersatu padus emua elemen bangsa, ia optimistis bakal bangkit dari keterpurukan ekonomi. Optimalisasi aspek kesehatan anak pemulihan ekonomi dalam tiga bulan ini, akan sangat menentukan ekonomi Indonesia agar tidak tumbuh negatif di kuartal tiga ini. Sehingga, tidak masuk ke jurang resesi akibat pertumbuhan ekonomi negatif selama dua kuartal berturut-turut. Arie Lukihardianti

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement